Jumat, 26 November 2010

RPP menulis surat pembaca BAHASA INDONESIA KELAS 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS IX
SEMESTER GANJIL

STANDAR KOMPETENSI
12.3 Menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah.
KOMPETENSI DASAR
12. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karya ilmiah sederhana, teks pidato, surat pembaca.
INDIKATOR
1. Mampu menentukan permasalahan di lingkungan sekolah yang perlu mendapat perhatian atau penanganan.
2. Mampu menuliskan permasalahan tersebut menjadi sebuah surat pembaca yang santun.
3. Mampu menanggapi surat pembaca dengan bahasa yang santun.

ALOKASI WAKTU
2 X 45’
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati keadaan lingkungan sekolah, siswa dapat menentukan sebuah permasahan yang perlu mendapat perhatian atau penanganan.
2. Melalui permasalahan yang ditemukan, siswa dapat menentukan siapa yang perlu menangani permasahan tersebut.
3. Melalui permasalahan yang ditemukan, siswa dapat menulis surat pembaca dengan bahaaa yang santun.
4. Berdasarkan surat pembaca yang dibuat oleh temannya saku kelas, siswa dapat menanggapi dengan bahasa yang santun.




B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Menulis surat pembaca dengan bahasa yang santun berdasarkan permasalahan lingkungan sekolah.
2. Menanggapi surat pembaca tentang lingkungan sekolah dengan bahasa yang santun.

C. METODE PEMBELAJARAN
1. Pemberian tugas
2. Diskusi Kelompok
3. Pemodelan
4. Inquiri

E. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Dalam langkah-langkah pembelajaran ini terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
KEGIATAN AWAL
1. Siswa diajak bertanya jawab tentang surat pembaca di majalah atau di koran.
2. Siswa deiberitahu tentang tujuan pembelajaran hari ini, yaitu menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah serta menanggapi surat pembaca.
KEGIATAN INTI
1. Siswa dibentuk kelompok. Kelompok ditentukan berdasarkan piket kelas. Tiap kelompok mendapat tugas yang berbeda.
Kelompok Tugas pengamatan
Senin toilet
Selasa kantin
Rabu tempat sepeda
Kamis tempat sampah
Jumat pembuangan akhir sampah
Sabtu musola
2. Setiap kelompok mendapat tugas untuk mencari permasalahan. Permasalahan tersebut berupa pendapat atau saran setelah melakukan pengamatan.
3. Setelah menemukan permasalahan, siswa kembali ke kelas dan berdiskusi tentang tujuan surat pembaca ayang akan dibuat.
4. Setiap siswa membuat surat pembaca berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan.
5. Salah satu hasil pekerjaan siswa dalam setiapa kelompok doitukarkan dengan kelompok lain untuk ditanggapi.




KEGIATAN AKHIR
1. Pekerjaan siswa yang paling baik dalam setiap kelompok ditempelkan di mading kelas.
2. Guru bersama siswa mengadakan refleksi dengan cara tanya jawab tentang manfaat surat pembaca.

D. SUMBER BELAJAR
1. Buku Belajar Berbahasa Belajar Berkomunikasi (Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs. ) Oleh Barokah Santoso dkk.

E. MEDIA PEMBELAJARAN
Lingkungan sekolah, misalnya kantin, musola, tempat sepeda, toilet, pembuangan akhir sampah, tempat sampah

F. PENILAIAN
TEKNIK
Tes lisan dan tulis
BENTUK INSTRUMEN
Subejektif uraian terbatas
CONTOH INSTRUMEN
1. Lakukan pengamatan di lingkungan sekolah!
2. Tentukan permasalahan yang layak untuk diangkat dalam surat pembaca. Permasalahan tersebut bisa berupa saran maupun pendapat.
3. Tulislah saran atau pendapatmu dalam bentuk surat pembaca!
4. Tukarkah kepada teman sebangkumu!
5. Komantari atau tanggapilah pekrejaan temanmu dengan bahasa yang santun!
6. Kembalikan, dan tempelkan di mading kelas!









(alternatif jawaban )
1. (tindakan)
2. Pemilhan sampah di tempat sampah tidak sesuai dengan jenis sampah. 3.

POLISI SAMPAH
Tempat sampah di SMPN 1 Boyolangu seharusnya berisi sampah yang sudah dipisahkan. Sampah plastik, sampah kertas, sampah daun harus ditempatkan berbeda, yaitu sampah organik dan anorganik. Namun di tempat sampah kantin sekolah masih campur. Padahal sudah disediakan tempat sampah dua macam dan ada tulisannya. Bagaimana kalau disiapkan “POLISI SAMPAH?”

Bety 8a.

RPP membaca intensif BAHASA INDONESIA KELAS 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS IX
SEMESTER GANJIL
STANDAR KOMPETENSI
3. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca memindai.
4. Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dalam bentuk komentar dan laporan.

KOMPETENSI DASAR
2.2 Membaca sekilas
Melaporkan secara lisan berbagai peristiwa dengan menggunakan kalimat yang jelas

INDIKATOR
1. Mampu membaca sekilas pemncemaran lingkungan.
2. Mampu menyampaikan ringkasan pesan/informasi secara lisan
3. Mampu menggunakan preposisi dari, daripada, dan yang pada klausa relatif
ALOKASI WAKTU
4 X 45’
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca berita tentang pencemaran lingkungan siswa dapat :
1. Menuliskan inti bacaan.
2. Menyampaikan ringkasan pesan/informasi secara lisan dengan bahasanya sendiri.
3. Menyampaikan nilai-nilai moral yang terkandung dalam bacaan.
4. Menggunakan preposisi dari, daripada, dan yang pada klausa relatif
B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Membaca sekillas tentang pencemaran lingkungan.
Menyebutkan garis besar informasi
Menyampaikan informasi kepada orang lain.

2. Menyampaikan ringkasan pesan / informasi secara lisan
Menyampaikan ringkasan informasi secara lisan
3. Menggunakan preposisi dari, daripada, dan yang pada klausa relatif dalam kalimat
C. METODE PEMBELAJARAN
1. Pemberian tugas
2. Diskusi kelompok
3. Inquiri

D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PERTEMUAN PERTAMA
KEGIATAN AWAL
1. Siswa dibangkitkan skematanya tentang cara mencari informasi dari buku atau koran dengan cara membaca sekilas.
2. Siswa diberi tahu tujuan pembelajaran, yaitu mencari informasi secara cepat dengan cara membaca sekilas.
KEGIATAN INTI
1. Siswa diberi tugas untuk membaca teks berita tentang pencemaran lingkungan.
Limbah Rumah Pemotongan Hewan Tulungagung Cemari Lingkungan
Sabtu, 25 Sept 2010 16:07:38| Sospol
Tulungagung - Limbah kotoran sapi bercampur darah di kompleks Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Ngunut, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dituding telah mencemari lingkungan sekitar.
Pengakuan sejumlah warga, Sabtu, pencemaran udara telah terjadi sejak setahun belakangan. Dampak bau busuk dari limbah kotoran bercampur darah hewan yang dipotong tersebut semakin menyengat tiap kali turun hujan.
"Bau busuknya bisa menyebar hingga radius 500 meter," kata Banda, tokoh pemuda setempat.
Kondisi itu, lanjutnya, diperparah oleh sistem saluran air di sekitar RPH Ngunut yang tidak berfungsi normal. Buruknya pengelolaan limbah di pusat pemotongan hewan ini diduga telah memicu terjadinya penyumbatan di saluran pembuangan air menuju selokan terdekat. Akibatnya, kompleks RPH yang seharusnya dijaga kebersihannya justru lebih mirip tempat pembuangan bangkai.Hal itu tak lepas dari menumpuknya belasan kubik kotoran yang masih terbungkus kantong lambung serta usus sapi di sisi bangunan RPH.
"Sudah dua tahun limbah itu dibiarkan menumpuk tidak terurus. Kami sudah mengingatkan pimpinan maupun melapor ke kepala dinas peternakan (Tulungagung), namun sejauh ini belum ada tanggapan," kata seorang pegawai RPH.
Pantauan ANTARA, RPH Ngunut memang tidak memiliki fasilitas pengolahan maupun penampungan limbah yang layak/memadai. Seluruh kotoran yang masih utuh terbungkus dalam kantong lambung maupun usus hewan sapi/kerbau/kambing yang dipotong hanya dibuang di samping bangunan RPH hingga menumpuk setinggi 0,5 meter.
Untuk mengurangi dampak bau, pengelola RPH hanya menaburi tumpukan kotoran bercampur darah hewan yang dipotong itu menggunakan merang atau kulit padi serta serbuk kapur dari gamping. Mungkin karena menumpuk terlalu lama dan tidak dilengkapi tangkis atau penampungan khusus, sebagian limbah hewan yang membusuk itu sebagian meluber ke pekarangan sekitarnya.
"Kami khawatir jika kondisi ini terus dibiarkan akan menyebabkan wabah penyakit serta lingkungan semakin tidak nyaman," kata warga lain.
Dikonfirmasi mengenai pencemaran limbah RPH Ngunut ini, Kepala Dinas Peternakan Tulungagung, Subarjo berjanji untuk secepatnya menindaklanjuti laporan warga tersebut.
"Iya, masalah ini akan segera kami tangani," katanya saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.

2. Siswa berdiskusi untuk menemukan inti informasi berita tersebut.
Untuk membantu mencari inti informasi, siswa dipandu dengan beberapa pertanyaan.
• Apakah yang dibicarakan?
• Dimana peristiwa itu terjadi?
• Siapakah pelaku peristiwa tersebut?
• Permasalahan apakah yang dibicarakan?
• Apakah solusi/jalan keluar dari permasalahan tersebut?
3. Jawaban pertanyaan tersebut digunakan sebagai bahan untuk menceritakan isi bacaan.
4. Setiap kelompok membacakan isi bacaan di depan kelas secara lisan di depan kelas.
5. Siswa bertanya jawab tentang nilai-nilai moral dari berita tentang lingkungan hidup yang baru dibacanya.
• Hal-hal apakah yang menjadi permasalahan dalam pencemaran tersebut?
• Seadainya anda menjadi tetangga yang menerima akibat pencemaran, apakah yang anda lakukan?
• Seandainya anda pemilik rumah pemotongan hewan, apakah yang anda lakukan?
• Sendainya anda menjadi pejabat yang berwenang dalam menangani kasus tersebut, apakah yang akan anda lakukan?
• Nasehat apakah yang anda berikan terhadap teman-temanmu setelah mengetahui kausus tersebut?
6. Siswa diberi tugas untuk membuat 5 kalimat dengan preposisi dari, daripada, yang yang berkaitan dengan bacaan tersebut!
• Lebih baik mencegah pencemaran daripada ditegur orang.
• Limbah yang menimbulkan pencemaran harus segera di atasi.
• Dari tempat pemotongan hewan, perlu dibuatkan tempat khusus pembuangan limbah.
• Jangan hanya berdebat, masalah limbah harus dipikirkan dari sekarang.
• Pikirkan juga tetangga yang ikut merasakan akibat pencemaran itu.
KEGIATAN AKHIR
7. Siswa disuruh menilai penampilan temannya ketika menyampaikan ringkasan teks secara lisan.
8. Siswa mengadakan refleksi dengan cara menceritakan manfaat pembelajaran membaca sekilas tentang pencemaran lingkungan.
E. SUMBER BELAJAR
1. Buku Belajar Berbahasa Belajar Berkomunikasi (Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs. ) Oleh Barokah Santoso dkk. (hal. 29 - 37)
2. http://www.antarajatim.com/lihat/berita/43883/limbah-rumah-pemotongan-hewan-tulungagung-cemari-lingkungan


F. PENILAIAN
TEKNIK
Tes lisan dan tulisdilaksanakan bersamaan dengan pembelajaran.
BENTUK INSTRUMEN
Jawaban singkat
Rubrik pengamatan
Tugas tulis
INSTRUMEN
1. Bagaimanakah cara mencari isi teks dengan cara meringkas?
2. Hal -hal apakah yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan ringkasan secara lisan?
3. Berikan penilaian terhadap presentasi kelompok teman-temanmu melalui rubrik berikut ini!
RUBRIK PENIALAIN MENYAMPAIAKN RINGKASAN SECARA LISAN
NAMA KELOMPOK: ______________________

NO ASPEK KRITERIA SKOR NILAI
1 Kejelasan informasi Bahasa yang digunakan jelas, mudah dipahami 1-3
2 Kesesuaian informasi Sesuai dengan isi bacaan 1-3
3 Penampilan Santai, menarik untuk diperhatikan. 1-3
JUMLAH

RPP kritikan dan pujian BAHASA INDONESIA KELAS 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS IX
SEMESTER GANJIL

STANDAR KOMPETENSI
2.1 Mengkritik, memuji berbagai karya seni atau produk dengan bahasa yang lugas dan santun.

KOMPETENSI DASAR
2. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi ragam bentuk komentar dan laporan

INDIKATOR
1. Mampu menjelaskan kelebihan karya produk dari limbah kertas.
2. Mampu menjelaskan kekurangan karya produk dari limbah kertas.
3. Mampu mengkritik karya produk limbah kertas dalam bahasa yang santun.
4. Mampu memuji karya produk dari limbah kertas dalam bentuk kalimat.
5. Mampu menulis kritikan dan pujian dalam bentuk paragraf.

ALOKASI WAKTU
2 X 45’
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati sebuah benda yang terbuat dari limbah kertas, siswa dapat menyebutkan kekurangan karya tersebut.
2. Setelah mengamati sebuah benda yang terbuat dari limbah kertas, siswa dapat menyebutkan kelebihan karya tersebut.
3. Setelah mengamati sebuah benda yang terbuat dari limbah kertas, siswa dapat membuat kritikan dalam bentuk kalimat.
4. Setelah mengamati sebuah benda yang terbuat dari limbah kertas, siswa dapat memberikan pujian dalam bentuk kalimat.
5. Setelah mengamati salah satu karya produk dari limbah kertas, siswa dapat membuat paragraf yang berisi kritikan dan pujian.


B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Membuat kritikan dan pujian disertai alasan atau bukti.
2. Membuat paragraf yang berisi kritikan dan pujian.
3. Menyebutkan kosa kata yang bernada kritikan dan pujian.

C. METODE PEMBELAJARAN
1. Pemberian tugas
2. Diskusi Kelompok
3. Pemodelan
4. Inquiri

D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Dalam langkah-langkah pembelajaran ini terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
KEGIATAN AWAL
1. Siswa diajaka bertanya jawab tentang kerajinan tangan yang terbuat dari limbah.
2. Siswa deiberitahu tentang tujuan pembelajaran hari ini, yaitu membuat paragraf yang berisi kritikan dan pujian.
3. Kerajinan tangan banyak sekali ragamnya. Ada yang terbuat dari kertas, palstik, batu, kayu, dsb. Ada pula yang terbuat dari limbah. Di daerah tulungagung terkenal dengan kerajinan keset yang terbuat dari limbah kain. Nilai jualnya pun sangat menghasilkan.
4. Apakah benda-benda di rumahmu ada yang terbuat dari limbah? Coba sebutkan!
KEGIATAN INTI
1. Siswa diberikan benda yang terbuat dari limbah kain, yaitu keset.
2. Siswa diajak berdiskusi. Apakah kelebihan keset dari limbah kain tersebut? Apakah kekurangannya?
3. Siswa menuliskan keleboihan dan kekurangan benda tersebut, kemudian diberi tugas untuk membuat kritikan dan pujian dalam bentuk kalimat. Misalnya
Keset kelebihan : dapat digunakan untuk menjaga kebersihan lantai
Kekurangan: bentuknya kurang rapi, potongan kain berantakan

Keset dari limbah kain tersebut kurang bagus, kelihatan kurang rapi dan potongan kainnya acak-acakan. Namun demikian. Keset itu juga bagus, karena dapat digunakan untuk menjaga kebersihan lantai.
4. Siswa diminta untuk mengkritik dan memuji kerajinan tangan yang disipakan oleh guru, misalnya bunga dari limbah plastik, bunga dari limbah kertas, vas bunga dri limbah marmer.
5. Kalimat kritikan dan kalimat pujian yang dibuat disuruh membandingkan dengan kalaimat kritikan dan kalimat pujian pada Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs. ) Oleh Barokah Santoso dkk. (hal. 1 – 13)
6. Lihat 4B hal 3! Kemenangan foto bebek sebagai pemenang kedua ini tidaklah terlalu menherankan. Ia sangant eye catching alias menarik perhatian. Dari sisi fotografi sangat unggul dalam teknik. Tajam dan sangat terseleksi fokusnya antara layar depan dan layar belakang.

KEGIATAN AKHIR
1. Siswa berdiskusi untuk menentukan kata-kata kritikan dan kata-kata pujian yang telah dibuatnya.
2. Siswa disuruh mengidentifikasi kalimat-kalimat yang berisi kritikan, pujian, serta alasan
3. Siswa mengadakan refleksi dengan cara menceritakan manfaat pembelajaran mengkritikd an memuji dengan bahasa yang santun.

E. SUMBER BELAJAR
5. Buku Belajar Berbahasa Belajar Berkomunikasi (Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs. ) Oleh Barokah Santoso dkk. (hal. 1 – 13)

F. MEDIA PEMBELAJARAN
6. Benda-benda yang terbuat dari limah, misalnya keset dari limbah kain, vas bunga dari limbah marmer, bunga dali limbahj kertas, bunga dari limbah plastik.

G. PENILAIAN
TEKNIK
Tes lisan dan tulis
BENTUK INSTRUMEN
Subejektif uraian terbatas
CONTOH INSTRUMEN
1. Siswa diberikan sebuah benda berupa vas bunga dari limbah marmer
a. Tulilslah dua buah kekurangan benda tersebut!
b. Tulislah dua buah kelebihan benda tersebut!
c. Buatlah kalimat kritikan berdasarkan kata-kata tentang kekurangan benda tersebut!
d. Buatlah kalimat pujian berdasarkan kata-kata tentang kelebihan benda tersebut!
e. Buatlah sebuah paragraf yang berisi kriktikan dan pujian terhadap vas bunga yang terbuat dari limah marmer!


KUNCI JAWABAN
(alternatif jawaban )
a. kasar, tidak rapi, berat
b. artistik,punya nilai seni, antik
c. Vas bunga tersebut kasar dan kelihatan tidak rapi.
d. Vas bunga tersebut antik dan punya nilai seni
e. Vas bunga yang terbuat dari limbah marmer tersebut kelihatan antik, punya nilai seni, tetapi tampak kasar dan tidak rapi. Vas itu akan kelihatan lebih indah jika sudah diberi bunga, sehingga kelihatan manfaatnya.

Jumat, 15 Oktober 2010

UPACARA ADAT TEMANTEN KUCING (TRADITIONAL CEREMONEY OF CAT WEEDING)

Upacara Adat Temanten Kucing adalah tradisi masyarakat Desa pelem Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung. Upacara ini merupakan tradisi di msuim kemarau jika desa dilanda kekeringa. Dengan ritual ini masyarakat berharap Tuhan menurunkan hujan.

Ritual Temanten Kucing ini tak bbisa dilepaskan dari upaya warga untuk memohon turunnya hujan ketika musim kemarau panjang di Desa Pelem. Sayangnya perhelatan ritual Temanten Kucing kini tak sesakral ritual serupa yang dilangsungkan pada jaman dahulu. Sekarang ritual ini cenderung makin instant.

Tradisi Temanten Kucing sudah semakin punah. Mitos-mitosnya pun jarang diperhatikan masyarakat.

Temanten Kucing adalah salah satu upacara yang ada di Kab.Tulungagung yang dilestarikan sebagai cagar budaya dan juga sebagai upaya warga Desa Pelem untuk memohon turunnya hujan saat musim kemarau panjang.

Menurut Murkidi (56 thn,Dsn.Bangak,Ds.Pelem) Dahulu, pada saat di Desa Pelem terjadi musim kemarau panjang ada seseorang yang menyarankan untuk menyediakan 2 ekor kucing telon jantan dan betina.Tetapi kucing yang lebih memenuhi syarat adalah kucing Candramawa.
Lalu kucing tersebut ditemukan dengan sepasang temanten manusia.Disamping kegiatan ini juga ada Seni Tiban dan acara Selametan(Nyambung Tuwuh).

~Menurut Lilik Hariyati (57 thn,Dsn.Bangak,Ds.Pelem) Upacara Temanten Kucing adalah ritual yang dihelat di Desa Pelem untuk memohon turunnya hujan pada saat musim klemarau panjang.Lalu sepasang kucing tersebut dipertemukan layaknya temanten manusia.Tradisi ini rutin digelar di Lereng Pegunungan Coban.
Untuk mengharapkan turunnya hujan, ratusan warga Desa Pelem menggelar ritual Temanten Kucing, yakni upacara yang mempertemukan sepasang kucing jantan dan betina, layaknya tementen manusia yang sedang dinikahkan.
Upacara ini digelar di kawasan wisata Coban Kromo.Dalam upacara ini sepasang pria dan wanita warga setempat mengenakan pakaian adat Jawa dan membawa masing-masing membawa kucing.

Upacara ritual ‘’Temanten Kucing’’ dirintis ratusan tahun silam.Awalnya daerah Desa Pelem dilanda musim kemarau panjang yang membuat warga kebingungan untuk mendapatkan air.

Eyang Sankrah tokoh yang membabat Desa Pelem suatu ketika mandi di Telaga Coban, dia mengajak serta seekor kucing Candramawa piaraannya. Sepulang Eyang Sankrah memandikan kucingnya, tak lama berselang di kawasan Desa Pelem turun hujan deras. Itulah sejarah Temanten Kucing.

Dua ekor Kucing dibawa sepasang “Pengantin” laki-laki dan wanita.Dibelakangnya berderet tokoh-tokoh desa yang mengenakan pakaian adat Jawa.Sebelum dipertemukan pasangan Temanten Kucing dimandikan di Telaga Coban.Secara bergantian, kucing jantan dan betina dikeluarkan dari keranji.Lalu satu per satu

Dimandikan dengan air Telaga Coban n yang sudah ditaburi kembang.Usai dimandikan, kucing di bawa ke pelaminan.Di tempat yang sudah disiapkan aneka jajanan .Lalu pasangan kucing jantan dan betina “Dinikahkan”.Sepasang laki-laki dan perempuan yang membawa kucing duduk bersanding di kursi pelaminan.Sementara 2 Temanten Kucing berada di pangkuan penganti laki-laki dan perempuan.upacara pernikahan itu ditandai dengan pembacaan do’a-do’a yang dilakukan oleh sesepuh Desa Pelem.Tak lebih dari 15 menit, apacara selesai.

Lalu prosesi “Temanten kucing” dilanjutkan dengan kesenian Tiban dan pargelaran lange tayub.Dalam Seni Trdisional Tiban beberapa warga saling adu kekuatan dengan saling cambuk menggunakan lidi aren yang telah dipilin.Tanpa mengenakan baju sepasang warga bergantian adu cambuk hingga berdarah-darah.Seni tiban merupakan bagian tak terpisahkan dari upacara Temanten Kucing.Ini juga bagian dari ritual memohon turunnya hujan.Setelah Seni Tiban selesai,lalu dilanjutkan dengan langen tayub.Beberapa warga memakai pakaian adat Jawa lalu menari-nari diiringi gendhi-gendhing Jawa.Lalu upacara pun selesai.

Persiapan
Alat-alt yang perlu disiapkan adalah:
1) Jarik/ kain panjang:Menggendong kucing yang akan dikawinkan
2) Tiban :Mengiringi kucing yang dikawinkan
3) Ujung aren :Sebagai cambuk untuk Tiban
4) Bunga :Menghiasi tubuh kucing
5) Pakaian :Dipakaikan pada kucing yang dikawinkan
6) Minyak :Mungharumkan tubuh kucing
7) Sesajen :Pembacaan do’a-do’a pada Upacara Temanten Kucing


Nilai-nilai penndidikan
Nilai-nilai pendidikan yang ada di Upacara Temanten Kucing sangat penting.Karena untuk melestarikan budaya Tulungagung.Dan mengetahui sejarah Temanten Kucing dan upacara adat yang lain.
Dan dapat kita tahu kalau kekeringan sangatlah susah,maka dari itu janganlah menebang pohon sembarangan dan jangan membuang sampah di sembarang tempat.

Kelemahan

Biaya yang dikaeluarkan sangat mahal.Sehingga uang saku kami terkurangi.

Waktu
Waktu yang digunakan untuk mengerjakan tugas ini sangatlah sedikit.Karena pulang sekolah kami sore.Bahkan pada saat mengerjakan tugas ada yang tidak ikut mengerjakan karena nanti pulangnya sore,bahkan malam.

Kelebihan
Warisan budaya
Kami beruntung,karena kami memiliki warisan budaya yang sabgat banyak,termasuk Temanten Kucing.Dan dengan adanya penelitian ini kami daoat mengetahui sejarah Temanten Kucing.

Menciptakan Kesejahteraan Warga
Dengan adanya Upacara Temanten Kucing warga dapat hidup sejahtera,karena di saat kemarau tiba kami dapat melaksanakan upacara Temanten Kucing.

Kesimpulan
Upacara Temanten Kucing masih berlangsung hingga sekarang, karena masih dipercayai untuk menurunkan hujan ketika musim kemarau panjang.

Upacara Tmanten Kucing merupakan budaya yang justru dijadikan objek wisata di Desa Pelem,karena menikahkan kucing jantan dan betina (kucing Candramawa) dapat turun hujan.

UPACARA ADAT ULUR-ULUR DI TELAGA BURET (saving BURET LAKE by traditioanl ceremoney

Ulur-ulur merupakan upacara adat yang dilaksanakan oleh masyarakat Dusun Buret Desa sawo Kecamapatn Campurdarat Kabupaten tulungagung. Upacara ini merupakan wujud ucapan terimakasih, karena telaga sekecil itu mampu mengairi sawah empat desa. Desa sawo, Desa Besole, Desa gamping.

Mbah Sami, sebagai orang tua yang sudah 15 tahun mempersiapakan upacara ulur-ulur mengatakan bahwa setiap upacara tersebut harus dipersiapkan sesaji yang dikirim dan dibuat oleh masyarakat dari empat desa. Sesaji tersebut berupa cok bakal, jajan pasar, ripih, nasi lodho sega gurih, dsb.

Setelah dibacakan doa-doa, barulah semua makanan dibagikan kepada yang hadir, dan sebagian kecil diberikan ke binatang yang ada di telaga tersebut. Binatang-binatang itu da berbagai jenis ikan, bulus, dan kera.

Semua yang terlibat dalam upacara sesaji diharapkan mencicipi makanan tersebut. Pemimpin rituals sesaji mengingatkan penulis yang beada di dekat sesaji, "Pak suka tidak suka, tolong coicipi sedikit saja sebagai rasa penghormatan terhadap penghuni telaga ini"

PROSESI
Rombongan upacara berangkat dari tempat persiapan. Paling depan kerandang makanan (jodang) berjumlah 4 buah, yang masing-masing kiriman dari 4 desa. Jodang tersebut dipikul oleh dua orang di depan dan di belakang. Di belakngnya pasukan pembawa tombak dan bokor berisi dupa yang sudah di nyalakan. Di belakangnya lagi sepasang penganten yang membawa peralatan pakaian "manten". Diikuti beberapa gadis cantik membawa bokor yang beiris bunga aneka warna untuk ditaburkan di telaga.
Barisan berikutnya adalah sespuh dari desa setempat dan dari kabupaten, serta pemimpin upacara adat. Barisan paling belakang adalah rombomngan solawatan dengan rebananya.
Tampak sakral tapi juga unik. sakral karena dikemas sedemikian rupa, terasa kental mistiknya. Unik, karena di depan berbusana jawa lengkap dengan sesajinya, tetapi paling belakang rombongan solawatan.

Hal ini ternyata memang di sengaja. Kasepuhan sebagai pengelola dan penyelamat lingkuan Telaga Buret pernah ditentang oleh masyarakat sekitar. kegiatan mereka dianggap bertentangan dengan ajaran Islam. Akhirnya, diundanglah tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai lintas agama> Bagaimana agar semua terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan. Dan terlaksanalah upacara adat semacam itu.

Setelah rombonganm prosesi upacara sampai di tempat, pembawa jodang langsung menuju tempat sesaji. Makanan tradisional disiapkan di samping sesaji. Pembawa pakaian "penganten" langsnung menuju tempat "manten" yang berupa dua buah patung Dewi Sedono dan suaminya.

Upacara dimulai. "Penganten dimandikan dengan kembang boreh dan kembang setaman.


PERSIAPAN UPACARA

Sebelum upacara dimulai, prosesi upacara dibagi menjadi 3 tempat. persiapan pemberangkatan, proesesi upacara, dan tempat sesaji.

Persiapan upacara dilaksanakan di rumah Kepala Desa Buret yang kebetulan tempatnya dekat dengan Telaga buret. Di sini peserta upacara terdiri dari tim pembawa "jodang" (semacam keranjang segi empat berisi makanan dan sesaji), "penganten" yang membawa pakaian "penganteng penjaga telaga", pengiring yang berpakaian adat jawa,

Di halaman telaga telah dipasang tenda untuk prosesi upacara dan tempat ruang tamu. di sebelahnya tersedia panggung yang berisi kesenian tradisional jawa gamelan dan campursari. di halaman sebelahnya disediakan tempat untuk konsumsi, berisi jajan-jajan tradisional.

Di ujung dekat telaga, merupakan tempat sesaji. di sini terdapat meja putih yang di atasnya terdapat patung kecil berukuran 35 x 20 cm. Patung ini merupakan perwujudan dewi sri dan suaminya, yaitu anak Ki Jigang Jaya yang pertama kali menemukan Telaga Buret. Di tempat utama sesaji, terdapat altar pemujaan. di sini tersedia berbagai alat berupa kembang setaman, dupa, kembang boreh dsb. Ada tiga orang pemimpin sesaji.


Setelah dibacakan doa-doa, barulah semua makanan dibagikan kepada yang hadir, dan sebagian kecil diberikan ke binatang yang ada di telaga tersebut. Binatang-binatang itu da berbagai jenis ikan, bulus, dan kera.

Semua yang terlibat dalam upacara sesaji diharapkan mencicipi makanan tersebut. Pemimpin rituals sesaji mengingatkan penulis yang beada di dekat sesaji, "Pak suka tidak suka, tolong coicipi sedikit saja sebagai rasa penghormatan terhadap penghuni telaga ini"

PROSESI
Rombongan upacara berangkat dari tempat persiapan. Paling depan kerandang makanan (jodang) berjumlah 4 buah, yang masing-masing kiriman dari 4 desa. Jodang tersebut dipikul oleh dua orang di depan dan di belakang. Di belakngnya pasukan pembawa tombak dan bokor berisi dupa yang sudah di nyalakan. Di belakangnya lagi sepasang penganten yang membawa peralatan pakaian "manten". Diikuti beberapa gadis cantik membawa bokor yang beiris bunga aneka warna untuk ditaburkan di telaga.
Barisan berikutnya adalah sespuh dari desa setempat dan dari kabupaten, serta pemimpin upacara adat. Barisan paling belakang adalah rombomngan solawatan dengan rebananya.
Tampak sakral tapi juga unik. sakral karena dikemas sedemikian rupa, terasa kental mistiknya. Unik, karena di depan berbusana jawa lengkap dengan sesajinya, tetapi paling belakang rombongan solawatan.

Hal ini ternyata memang di sengaja. Kasepuhan sebagai pengelola dan penyelamat lingkuan Telaga Buret pernah ditentang oleh masyarakat sekitar. kegiatan mereka dianggap bertentangan dengan ajaran Islam. Akhirnya, diundanglah tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai lintas agama> Bagaimana agar semua terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan. Dan terlaksanalah upacara adat semacam itu.

Setelah rombonganm prosesi upacara sampai di tempat, pembawa jodang langsung menuju tempat sesaji. Makanan tradisional disiapkan di samping sesaji. Pembawa pakaian "penganten" langsnung menuju tempat "manten" yang berupa dua buah patung Dewi Sedono dan suaminya.

Upacara dimulai. "Penganten dimandikan dengan kembang boreh dan kembang setaman.

Sabtu, 19 Juni 2010

MC MASTER CEREMONY (PEMBAWA ACARA)

MASTER CEREOMONY (MC) MERUPAKAN KETRAMPILAN
YANG MEMERLUKAN LATIHAN

Bismillahirrohmaanirrohiim
Assalamu’alaikum wr.Wb.


Walaupun sekilas,kiranya sangat diperlukan materi pelatihan pembawa acara atau yang lebih di kenal dengan MC singkatan dari Master Ceremony disusun dalam bentuk tulisan sederhana.Arti secara harfiah dari kata berbahasa Inggris tersebut adalah pemimpin upacara.Namun secarra luas pengertian MC adalah Pembawa Acara,bahkan di lapangan bertugas sebagai Penanggung jawab Upacara.

Sebelum berbicara lebih jauh tentang hal-hal yang berkaitan dengan pembawa acara,coba kita simak kalimat berikut ini :

1. Menginjak Acara sambutan ketua panitia penyelenggara.
•Mengapa harus memilih kata menginjak? Bukankah sesuatu yang diinjak terletak di bawah atau bahkan barang yang diinjak menjadi rusak?Jika setiap acara diinjak,sayang bukan kalau menjadi rusak?

2. Kepada beliau waktu dan kami silakan.
•Siapakah yang disilakan? Beliau,apakah waktu,ataukah tempat.Bisakah waktu dan tempat disilakan?Jika disilakan bukankah yang maju ke depan adalah orang,bukan waktu dan tempat?

3. Yth.Ketua panitia,kami hadirkan
•Dalam berbahasa harus konsisten.Jika berbahasa Indonesia,lengkapilah kosa kata dengan bahasa Indonesia.Maksud kalimat tersebut adalah untuk menghormati,tetapi dilihat dari bahasa yang digunakan sangat salah.

4. Para Bapak-Bapak Sekalian,Para ibu-ibu sekalian
•Para mengandung arti lebih dari satu.Bapak-bapak,ibu-ibu,berarti juga jamak atau lebih dari satu.Kedua kata yang bermakna jamak tidak perlu digabungkan.

5. Acara berikutnya skors
•Skors mengandung makna diberi sanksi atau diberi hukuman.Mengapa acara yang sudah berjalan bagus harus diskors?

6. Acara berikutnya adalah pembacaan do’a.Namun sebelumnya kami sebagai pembawa acara mohon pamit.
•Apakah acara sudah ditutup?Jika belum ditutup mengapa tergesa-gesa pamit?dalam bahasa jawa ada istilah mecutne.Menyuruh orang untuk memimpin do’a ,tetapi MC sudah pamitan terlebih dahulu.

Permasalahan tersebut di atas sering muncul dan muncul,sehingga seperti hal yang benar.Apalagi yang berucap adalah orang-orang penting atau berpengaruh di masyarakat.Sehingga kesalahan yang tampak di anggap hal yang sudah baku dan benar.

Bagaimana dengan bahasa pembawa acara?Bertugas sebagai pembawa acara tampaknya mudah .Berpakaian rapi,mejeng di depan umum atau di podium,kemudian membawakan acara.Padahal dalam pelaksanaannya banyak sekali unsur pendukung yang tidak tampak.Unsur sebagai berikut: 1.tempat, 2,audien atau pendengar ,3.acara ,4.media dan 5.waktu.


1. Membawakan sebuah acara di lapangan terbuka,tentunya berbeda dengan di dalam gedung.Begitu pula membawakan sebuah acara pengajian berbeda nuansanya ulang tahun.

2.Berbicara di hadapan para santri akan berbeda dengan pendengar yang kebanyakan anak muda.Demikian halnya pendengar yang sebagian besar petani,harus di bedakan dengan para pegawai perusahaan .

3.Acara resmi dan santai juga mewarnai situasi pembawa acara.Bedakan membawakan acara dalam acara ulang tahun dan acara rapat di dalam pertemuan di balai desa.

4.Membawakan avara di radio juga memerlukan perlakuan kusus di bandingkan acara langsung pada umumnya.

5.Waktu malam,siang ,atau sore juga menentukan situasi pembawa acara .Ketika waktu cukup sempit untuk menyempurnakan pelaksanaan acara,seorang MC harus tanggap terhadap waktu yang tersedia.

Selanjutnya,hal-hal apakah yang diperlukan seseorang untuk mempersiapkan diri sebagai acara?

SYARAT-SYARAT MENJADI PEMBAWA ACARA
Persyaratan utama pembawa acara ada3
A.Suara
B.Penampilan(performance)
C.Kemampuan berbahasa dan bersastra
Sedangkan persyaratan pendukung antara lain
D.Pengeras Suara(sound System)
E.Tempat dan suasana
F.Pengetahuan
G.Kesiapan mental dan kedisiplinan
H.Latihan

A.SUARA
Suara merupakan anugerah Allah yang tidak ternilai harganya.Begitu agungnya nilai suara tersebut sehingga setiap orang memiliki ciri khusus suara masing-masing.Ada yang bersuara tenor,baritone,bas,alto,sopran,meso sopran atau yang popular dikenal dengan suara tinggi rendah sedang besar,berat,serak-serak basah,dsb.
Suara tidak dapat diubah,tetapi dapat diolah.Pengolahan suara diperlukan latihan dan pemahaman.Latihan suara diperlukan untuk memperjelas pengucapan vocal,konsonan,diftong.Selain itu pemahaman terhadap suara secara otomatis mengendalikan diri kapan harus bersuara lantang,rendah,tinggi,cepat atau lambat.
Unsur pendukung suara antara lain:
A.Dialek
B.Ucapan
C.Pernafasan
D.Pantulan suara
E.Penjiwaan

A.Dialek
Pembawa acara yang baik adalah pembawa acara yang tidak menampakkan asal daerah atau sukunya ketika berbicara.Jika suku jawa tidak tampak lot jawanya,jika suku Madura tidak tampak logat Madura,dsb.Namun dalam bahasa jawa ada logat baku itu Surakarta dan Yogyakarta.Dalam MC resmi bahasa jawa diharapkan logat tersebutlah yang digunakan.

B.Ucapan
Indonesia harus dibedakan dengan ucapan bahasa Jawa.Demikian pula jik berbahasa Asing misalnya bahasa Inggris atau bahasa arab,upayakan belajar dengan tartil,jelas,agar tidak timbul kesalahan

C.Pernafasan
Pernafasan tampaknya hal yang sepele.tetapi jika kita amati banyak terjadi salah tafsir karena salah bernafas dalam arti salah memenggal kalimat untuk bernafas.Bukankah kita kenal dalam membaca Alqur’an ada waqof.Jika salah waqof akan mempengaruhi makna.Demikian pula dalam membaca puisi,menyanyikan lagu.Pernafasan sangat mempengaruhi makna kalimat.

D.Pantulan suara
Suara perlu dipantulkan untuk menimbulkan kesan indah.Dalam lagu qosidah memiliki karakteristik yang berbeda dengan lagu jawa.Pantulan suara dalam MC dilapangan berbeda dengan MC di dalam gedung .

Jika kita sudah terbiasa menjadi pembawa acara secara otomatis akan mudah untuk beradaptasi terhadap situasi acara.Acara keagamaan akan berbeda dengan acara hiburan atau acara yang lain.

B.PENAMPILAN(PERFORMANCE)
Dalam peribahasa Jawa dikenal peribahasa Ajining dhiri gumantung kedaling lathi,ajining rogo gumantung ing busana.Hal ini sangat berlaku dalam situasi pembawa acara.Ketrampilan dan kemampuan berbahasa seseorang mencerminkan penguasaan dan kemampuan dalam mengendalikan acara.Cerminan ini secara otomatis menampakkan kewibawaan seseorang dalam memimpin suatu acara.
Sikap apa adanya,tidak dibuat-buat merupakan hal pendukung penampilan.Namun jika kebiasaan kita berjalan membungkuk bukan berarti tetap di biarkan alamiah,kita harus belajar bagaimana berdiri tegak agar tampak indah di pandang.Jika kita dalam keadaan susah,perasaan ini harus kita buang jauh-jauh,karena sekarang berada di panggung sebagai pembawa acara.

C.KEMAMPUAN BERBAHASA DAN BERSASTRA
Permasalahan kebahasaan yang di tampilkan dalam contoh-contoh diatas merupakan hal-hal yang harus dikuasai seseorang pembawa acara.Permasalahan tersebut bukan hanya dikuasai ahli bahasa jika seseorang terjun dalam dunia pembawa acara,berarti harus menguasai kebahasaan.Jika kemampuan berbahasa dan bersastra bagus,pembawa acara mudah beradaptasi dengan berbagai situasi karena memiliki kosa kata yang banyak dan sastra yang siap di gunakan kapanpun.

D.PENGERAS SUARA(SOUND SYSTEM)
Ketika acara sedang berlangsung tiba-tiba pengeras suara berbunyi melengking atau ada bunyi yang mengganggu.Ketika mendengar alunan lagu,ada yang berkomentar,sayang ya penyanyinya bagus,tp sound-nya nggak mendukung.Hal ini menandakan bahwa keberadaan sound tidak boleh di sepelekan.Pemilik sound harus tanggap bahwa ada mikrofon yang bisa digunakan untuk di lapangan yang tahan terhadap tiupan angin,sehingga jika ada tiupan angin kencang tidak akan timbul suara mendengung.Pengatur sound harus bisa mengolah suara.Kapan diperlukan bas besar,kapan diperlukan suara pantul,dsb.

E.TEMPAT DAN SUASANA
Tempat acara sangat berpengaruh terhadap situasi acara.Acara di masjid,di gedung,di rumah,di kantor,di lapangan tentunya membawa suasana tersendiri.Selain itu tempat MC berdiri harus mempertimbangkan beberapa hal,misalnya jarak antar tamu dan dekorasi,pandangan MC bisa menjangkau penonton apa tidak,tempatnya digunakan untuk lalu lalang atau tidak.

F.PENGETAHUAN
Pengetahuan umum sangat diperlukan.Jika tamu yang datang banyak dari kalangan petani,kosa kata yang digunakan tentu berbeda dengan membawakan acara di depan para pelajar.Untuk itu bahasa petani,bahasa santri,bahasa asing,bahkan bahasa anak remaja perlu kita ketahui agar di manapun tempat dapat dengan mudah beradaptasi.

G.KESIAPAN MENTAL DAN DISIPLIN
Berdiri di depan umum memerlukan kesiapan mental.Kita harus siap di pandang semua orang,harus siap ditertawai semua orang.Untuk itu belajarlah agar semua orang bisa tertawa karena kemampuan kita memancing tawa.Untuk berlatih jangan memandang mata seseorang,tapi pandanglah kepala atau diatas kepala,sehingga kita menghindari kontak mata dengan pendengar.Namun jika sudah terbiasa,kontak mata dengan para tamu diperlukan untuk mawas diri apakah mereka menerima kita atau tidak.Kedisiplinan terutama displin waktu harus dijaga.Lebih baik datang setengah jam sebelum acara dimulai dari pada kedatangan pembawa acara kedahuluan para tamu.Kedisiplinan pembawa acara akan menimbulkan ketenangan dalam persiapan untuk berkoordinasi dengan panitia yang lain atau berkonsultasi dengan tuan rumah.

H.BERLATIH
Perlu diketahui bahwa team sepak bola yang menang bertanding bukanlah hal yang instan dadakan.Mereka memerlukan waktu yang lama untuk berlatih.Seorang penyanyi seperti AFI,memerlukan waktu yang panjang untuk mempersiapkan diri pentas.Itipun hasilnya masih banyak dicacat oleh para juri.Bahkan penyanyi terkenal Ruth Sahanaya memerlukan waktu khusus minimal 2 jam tiap hari untuk berlatih menyanyi.Bagaimana dengan MC? Seharusnyajuga demikian.Mampukah?Mungkinkah?Semua tergantung naiwaitunya.

CONTOH MC BAHASA INDONESIA
Bissmilahirohmannirohim
Assalamualaikum wr.wb
Swolawat………….

Para Alim ulama ,yang selalu
khlas dengan dzikrullah ,yang kami hormati
Bapak Kepala Desa beserta perangkat Desa Sambirobyong yang kami hormati
Teman-teman pengurus dan anggota IPNU IPPNU Sambirobyong yang kami sayangi
Alhamdullillah
Marilah kita menyempatkan diri untuk bersyukur kehadirat Allah SWT,karena pada saat ini Allah memberikan anugrah,barokah dan rahmah kepada kita,berupa kesehatan dan kesempatan sehingga kita bisa berkumpul disini dalam rangka ……………
Selanjutnya sholawat dan salam semoga tetap terlimpah kepangkuan nabiyullah Muhammad SAW.Yang member tuntunan kepada kita sebagai ummat islam yang penuh magfiroh.
• Bapak ibu,Teman-teman,yang selalu diberkahi Allah
• Saya disini sebagai pembawa acara dalam rangka ……………………… mengucapkan selamat datang kepada …………………… sehingga undangan panitia telah Bapak Ibu hadirin ,untuk itu marilah kita tengok acara pada hari ini………………………….
• Yang pertama pembukaan
• Dilanjutkan acara yang kedua gema wahyu illahi yang akan dikumandangkan oleh …………………….
• Sedangkan cara yang ketiga,ucapan selamat datang dari panitia
• Sebagai acara keempat adalah sambutan
• Sambutan pertama dari………………..
• Sedangkan sambutan kedua disampaikan oleh…………………………..
• Dan sambutan ketiga
• Acar inti berupa mauidhoh hasanah akn disampaikan oleh beliau yang terhormat Bapak kyai haji……………………………….
• Acara ini akan berakhir jika Bapak……………………….sudah memimpin


Demikian tadi rangkaian acara dalam rangka………………semoga acara tersebut mendapat ridho Allah dan lancar sehingga Saudara-saudara tetap bisa mengikuti sampai akhir acara.aminnn……………..

• Marilah kita segera kita buka acara ini dengan membaca umul kitab bersama-sama……………..
• Berikutnya segera kita simak Gema Wahyu Illahi kepada Qori’……………disilahkan
• Sodakholahalul ajzim,………….demikian ayat-ayat Al Quranulkhrim yang telah dikumandangkan oleh…………………semoga………………
• Memasuki acara yang ketiga,ucapan selamat datang dari panitia penyelenggara,sekaligus laporan panitia kepada Saudara ………………disilahkan
• Tibahlah acara yang keempat sambutan dari…………………….Yth.Bapak kanmi silahkan
• Bapak Ibu serta hadirin yang diberkahi oleh Allah,tibahlah acara yang kita tunggu-tunggu.Ceramah ………………….yang akan disampaikan oleh……..Yth.pak Kyai haji kami persilahkan
• Demikian tadi acara ……………………telah berlangsung sengan baik.semoga segala nasehat yang diberikan oleh………………….dapat kita laksanakan denagan baik.Aminnnn
• Tibahlah acara yang terkhir pembacaan doa yang akan dipimpin oleh ……………..Yth.Bapak…………..disilahka
• Aminnnnn ya robal alamin.demikian tadi acara …………….sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada semua hadirin yang dengan ikhlas hadir dalam acara ini,kalau ada kekhilafan dalam segala hal,semoga Allah memberikan ampunan.Amin.wasalamu’alaikum wr.wb.

Rabu, 17 Maret 2010

pengemis

Di perempatan, lampu merah menyala. mobilku berhenti pelan. ada anak kecil usia 10 tahun menghampiriku sambil mendahkan tangan.

" Bapakmu kemana?" sapaku sambil membuka kaca mobil.

"Bapakku meninggal, ibukku gila!" jawabnya dengan ekspresi dingin. Aku iba juga melihatnya. "Mau bantu-bantu aku di rumah, daripada di sini panas. kasihan kamu." kataku sambil memberikan uang receh.

Aku kaget. Dia lari meninggalkan aku tanpa berterima kasih. Apa dia tersinggung?

"Mak! Mak! Om itu mengajak aku bantu-bantu di rumahnya Mak!" teriaknya sambil mendekati wanita paroh baya yang duduk sambil makan nasi bungkus di seberang jalan
aku terkejut banget. Wanita yang dikatakan yang dipanggil emak dan baru aja dikatakan gila itu ternyata masih segar, sehat.

Lampu hijau menyala. mobilku beranjak pergi.

Jumat, 12 Maret 2010

KELAS TERKOTOR


Wah mengajak bersih memang tak segampang yang digembar-gemborkan. Harus cerewet, telaten, dan rutin.


Untuk menyiasati hal itu, perlu kiat khusus. Diadakan lomba kebersihan. yang diumumkan bukan hanya kelas terbersih, tetapi juga kelas terkotor.


Juri harus objketif. Juri dipilih semua ketua kelas. Ketua kelas 7 menilai kelas 8, ketua kelas 8 menilai kelas 9, ketua kelas 9 menilai kelas 7. Objektif banget kan? Hasilnya, diumumkan kelas terbersih dan terkotor. tupun penilaian akhir dilakukan oleh guru. Untuk menghindari subjektifitas.


Hasilnya? wah kelas terkotor akhirnya berbenah-benah. Wali kelasnya marah-marah karena ikut malu. Wali kelas yang semula tidak peduli, turun juga. Malu kan, anak buahnya mendapat predikat kelas terkotor?

TERLMBAT MASUK? NYAPU YUK!

Menertibkan siswa? wah kayaknya sulit banget. Enggak kok.

Di SMPN 1 Boyolangu, semua pelanggaran dirahkan ke lingkungan hidup. Siswa yang terlambat dihukum. Hukumanya santai dan gampang. Membersihkan taman, mencabuti rumput, membersihkan kaca kelas, dsb. Semua hukuman diarahkan ke cinta kebersihan. \Bahkan jika pelanggaran agak parah, siswa dihukum untuk membawa tanaman dalam pot. Enak kan? santai, anak gak sakit hati, sekolah tambah bersih. Gak usah disuruh lari-lari atau push up.

Senin, 08 Maret 2010

pacaran yuk

hari itu TRYOUT. tiba2 ada SMS
"no 23, 24, 45 gimana?"
Aku tersenyum. ini pasti nomer nyasar dari anak-anak yang lagi UNAS. "aku juga bingung,' jawabku sekenanya.
"pri kita nanti ketemu di kantin ya" sms masuk lagi stelah 5 menit.
"yoi," aku pura-pura gaul.
Bel istirahat berbunyi. anak-berhamburan. aku penasaran juga sih siapa anak yang smsnya nyasar.
"kamu skr dimana? aku udah dikantin."
"masih di kelas," jawabku berbohong. padahal aku udah di dekat kantin, pengen tahu dia siapa. Aku terkejut banget. siswa yang kuanggap pendiam itu ternyhata udah berani janjian hahaha. setelah tahu anaknya, hp kumatikan.

SIAPA TAHU DIA MAU SAMA AKU

Siswaku di kejar paket c rata2 berusia diats 25 tahun. ada seorang siwa waria. dia pede banget. berjilbab , make up menor. duduk paling depan.
ketika aku mau pulang, dia bergurau sama teman2nya di pinggir jalan, karena jam ke tiga udah ganti yang ngajar.
" Monggo, saya pamit dulu!" sapaku pada mereka sambil mengedarai sepeda motor.
" Monngo Pak, ati - ati ya sayang!" jawabnya dengan suara kemayu.
"Heh sama gurunya kok gitu. Gak boleh. Gak sopan!" tegur temannya
" Ya nggak apa-apa to Mas. Siapa tahu dia mau sama aku," jawabnya enteng penuh percaya diri.
Aku cuma tersenyum pura-pura gak dengar. di perjalanan mesam-mesem sendiri.
tulungagung januari 2010