Kamis, 06 Januari 2011

puisiku

DIAM

diam
nuansa rumah pun
tersenyum lebar dengan berbagai keangkuhan
diam
suatu ketika dalam kamar berdasi
berdiri tegak jantung pun berdetak
membaca diri yang kurang bijak
diam!
keadilan pun berbicara
dari diamnya kemunafikan
dari gagahnya kedudukan
diam
bangsat
ampun
penghianat
ah
dalam terali besi
diam
diam
disitulah damai
dan hanya diam
tanjung isuy agust 88

puisiku

sajak kecil untuk resai

resai
ketika danau pasang air pun tenang
bergulir membawa perahu dari seberang

resai
hari itu kauhampar senyuman
untuk menjaring kehidupan
dan aku pun bertambat bersana keraguan

resai
hari-hari adalah canda
mimpi-mimpi adalah cerita
pagi yang bersinar adalah nuansa
dan aku kembali tertegun
melihat babak kedewasaanmu

resai
malam itu bergaun indah
dan kau rakitkan di mataku
kenangan di malam rabu itu

resai
dalam kepasrahan
rengkuhlah kata maafmu
tanjung isuy juli 88