Kamis, 06 Januari 2011

puisiku

DIAM

diam
nuansa rumah pun
tersenyum lebar dengan berbagai keangkuhan
diam
suatu ketika dalam kamar berdasi
berdiri tegak jantung pun berdetak
membaca diri yang kurang bijak
diam!
keadilan pun berbicara
dari diamnya kemunafikan
dari gagahnya kedudukan
diam
bangsat
ampun
penghianat
ah
dalam terali besi
diam
diam
disitulah damai
dan hanya diam
tanjung isuy agust 88

puisiku

sajak kecil untuk resai

resai
ketika danau pasang air pun tenang
bergulir membawa perahu dari seberang

resai
hari itu kauhampar senyuman
untuk menjaring kehidupan
dan aku pun bertambat bersana keraguan

resai
hari-hari adalah canda
mimpi-mimpi adalah cerita
pagi yang bersinar adalah nuansa
dan aku kembali tertegun
melihat babak kedewasaanmu

resai
malam itu bergaun indah
dan kau rakitkan di mataku
kenangan di malam rabu itu

resai
dalam kepasrahan
rengkuhlah kata maafmu
tanjung isuy juli 88

Jumat, 26 November 2010

RPP menulis surat pembaca BAHASA INDONESIA KELAS 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS IX
SEMESTER GANJIL

STANDAR KOMPETENSI
12.3 Menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah.
KOMPETENSI DASAR
12. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karya ilmiah sederhana, teks pidato, surat pembaca.
INDIKATOR
1. Mampu menentukan permasalahan di lingkungan sekolah yang perlu mendapat perhatian atau penanganan.
2. Mampu menuliskan permasalahan tersebut menjadi sebuah surat pembaca yang santun.
3. Mampu menanggapi surat pembaca dengan bahasa yang santun.

ALOKASI WAKTU
2 X 45’
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati keadaan lingkungan sekolah, siswa dapat menentukan sebuah permasahan yang perlu mendapat perhatian atau penanganan.
2. Melalui permasalahan yang ditemukan, siswa dapat menentukan siapa yang perlu menangani permasahan tersebut.
3. Melalui permasalahan yang ditemukan, siswa dapat menulis surat pembaca dengan bahaaa yang santun.
4. Berdasarkan surat pembaca yang dibuat oleh temannya saku kelas, siswa dapat menanggapi dengan bahasa yang santun.




B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Menulis surat pembaca dengan bahasa yang santun berdasarkan permasalahan lingkungan sekolah.
2. Menanggapi surat pembaca tentang lingkungan sekolah dengan bahasa yang santun.

C. METODE PEMBELAJARAN
1. Pemberian tugas
2. Diskusi Kelompok
3. Pemodelan
4. Inquiri

E. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Dalam langkah-langkah pembelajaran ini terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
KEGIATAN AWAL
1. Siswa diajak bertanya jawab tentang surat pembaca di majalah atau di koran.
2. Siswa deiberitahu tentang tujuan pembelajaran hari ini, yaitu menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah serta menanggapi surat pembaca.
KEGIATAN INTI
1. Siswa dibentuk kelompok. Kelompok ditentukan berdasarkan piket kelas. Tiap kelompok mendapat tugas yang berbeda.
Kelompok Tugas pengamatan
Senin toilet
Selasa kantin
Rabu tempat sepeda
Kamis tempat sampah
Jumat pembuangan akhir sampah
Sabtu musola
2. Setiap kelompok mendapat tugas untuk mencari permasalahan. Permasalahan tersebut berupa pendapat atau saran setelah melakukan pengamatan.
3. Setelah menemukan permasalahan, siswa kembali ke kelas dan berdiskusi tentang tujuan surat pembaca ayang akan dibuat.
4. Setiap siswa membuat surat pembaca berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan.
5. Salah satu hasil pekerjaan siswa dalam setiapa kelompok doitukarkan dengan kelompok lain untuk ditanggapi.




KEGIATAN AKHIR
1. Pekerjaan siswa yang paling baik dalam setiap kelompok ditempelkan di mading kelas.
2. Guru bersama siswa mengadakan refleksi dengan cara tanya jawab tentang manfaat surat pembaca.

D. SUMBER BELAJAR
1. Buku Belajar Berbahasa Belajar Berkomunikasi (Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs. ) Oleh Barokah Santoso dkk.

E. MEDIA PEMBELAJARAN
Lingkungan sekolah, misalnya kantin, musola, tempat sepeda, toilet, pembuangan akhir sampah, tempat sampah

F. PENILAIAN
TEKNIK
Tes lisan dan tulis
BENTUK INSTRUMEN
Subejektif uraian terbatas
CONTOH INSTRUMEN
1. Lakukan pengamatan di lingkungan sekolah!
2. Tentukan permasalahan yang layak untuk diangkat dalam surat pembaca. Permasalahan tersebut bisa berupa saran maupun pendapat.
3. Tulislah saran atau pendapatmu dalam bentuk surat pembaca!
4. Tukarkah kepada teman sebangkumu!
5. Komantari atau tanggapilah pekrejaan temanmu dengan bahasa yang santun!
6. Kembalikan, dan tempelkan di mading kelas!









(alternatif jawaban )
1. (tindakan)
2. Pemilhan sampah di tempat sampah tidak sesuai dengan jenis sampah. 3.

POLISI SAMPAH
Tempat sampah di SMPN 1 Boyolangu seharusnya berisi sampah yang sudah dipisahkan. Sampah plastik, sampah kertas, sampah daun harus ditempatkan berbeda, yaitu sampah organik dan anorganik. Namun di tempat sampah kantin sekolah masih campur. Padahal sudah disediakan tempat sampah dua macam dan ada tulisannya. Bagaimana kalau disiapkan “POLISI SAMPAH?”

Bety 8a.

RPP membaca intensif BAHASA INDONESIA KELAS 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS IX
SEMESTER GANJIL
STANDAR KOMPETENSI
3. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca memindai.
4. Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dalam bentuk komentar dan laporan.

KOMPETENSI DASAR
2.2 Membaca sekilas
Melaporkan secara lisan berbagai peristiwa dengan menggunakan kalimat yang jelas

INDIKATOR
1. Mampu membaca sekilas pemncemaran lingkungan.
2. Mampu menyampaikan ringkasan pesan/informasi secara lisan
3. Mampu menggunakan preposisi dari, daripada, dan yang pada klausa relatif
ALOKASI WAKTU
4 X 45’
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca berita tentang pencemaran lingkungan siswa dapat :
1. Menuliskan inti bacaan.
2. Menyampaikan ringkasan pesan/informasi secara lisan dengan bahasanya sendiri.
3. Menyampaikan nilai-nilai moral yang terkandung dalam bacaan.
4. Menggunakan preposisi dari, daripada, dan yang pada klausa relatif
B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Membaca sekillas tentang pencemaran lingkungan.
Menyebutkan garis besar informasi
Menyampaikan informasi kepada orang lain.

2. Menyampaikan ringkasan pesan / informasi secara lisan
Menyampaikan ringkasan informasi secara lisan
3. Menggunakan preposisi dari, daripada, dan yang pada klausa relatif dalam kalimat
C. METODE PEMBELAJARAN
1. Pemberian tugas
2. Diskusi kelompok
3. Inquiri

D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PERTEMUAN PERTAMA
KEGIATAN AWAL
1. Siswa dibangkitkan skematanya tentang cara mencari informasi dari buku atau koran dengan cara membaca sekilas.
2. Siswa diberi tahu tujuan pembelajaran, yaitu mencari informasi secara cepat dengan cara membaca sekilas.
KEGIATAN INTI
1. Siswa diberi tugas untuk membaca teks berita tentang pencemaran lingkungan.
Limbah Rumah Pemotongan Hewan Tulungagung Cemari Lingkungan
Sabtu, 25 Sept 2010 16:07:38| Sospol
Tulungagung - Limbah kotoran sapi bercampur darah di kompleks Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Ngunut, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dituding telah mencemari lingkungan sekitar.
Pengakuan sejumlah warga, Sabtu, pencemaran udara telah terjadi sejak setahun belakangan. Dampak bau busuk dari limbah kotoran bercampur darah hewan yang dipotong tersebut semakin menyengat tiap kali turun hujan.
"Bau busuknya bisa menyebar hingga radius 500 meter," kata Banda, tokoh pemuda setempat.
Kondisi itu, lanjutnya, diperparah oleh sistem saluran air di sekitar RPH Ngunut yang tidak berfungsi normal. Buruknya pengelolaan limbah di pusat pemotongan hewan ini diduga telah memicu terjadinya penyumbatan di saluran pembuangan air menuju selokan terdekat. Akibatnya, kompleks RPH yang seharusnya dijaga kebersihannya justru lebih mirip tempat pembuangan bangkai.Hal itu tak lepas dari menumpuknya belasan kubik kotoran yang masih terbungkus kantong lambung serta usus sapi di sisi bangunan RPH.
"Sudah dua tahun limbah itu dibiarkan menumpuk tidak terurus. Kami sudah mengingatkan pimpinan maupun melapor ke kepala dinas peternakan (Tulungagung), namun sejauh ini belum ada tanggapan," kata seorang pegawai RPH.
Pantauan ANTARA, RPH Ngunut memang tidak memiliki fasilitas pengolahan maupun penampungan limbah yang layak/memadai. Seluruh kotoran yang masih utuh terbungkus dalam kantong lambung maupun usus hewan sapi/kerbau/kambing yang dipotong hanya dibuang di samping bangunan RPH hingga menumpuk setinggi 0,5 meter.
Untuk mengurangi dampak bau, pengelola RPH hanya menaburi tumpukan kotoran bercampur darah hewan yang dipotong itu menggunakan merang atau kulit padi serta serbuk kapur dari gamping. Mungkin karena menumpuk terlalu lama dan tidak dilengkapi tangkis atau penampungan khusus, sebagian limbah hewan yang membusuk itu sebagian meluber ke pekarangan sekitarnya.
"Kami khawatir jika kondisi ini terus dibiarkan akan menyebabkan wabah penyakit serta lingkungan semakin tidak nyaman," kata warga lain.
Dikonfirmasi mengenai pencemaran limbah RPH Ngunut ini, Kepala Dinas Peternakan Tulungagung, Subarjo berjanji untuk secepatnya menindaklanjuti laporan warga tersebut.
"Iya, masalah ini akan segera kami tangani," katanya saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.

2. Siswa berdiskusi untuk menemukan inti informasi berita tersebut.
Untuk membantu mencari inti informasi, siswa dipandu dengan beberapa pertanyaan.
• Apakah yang dibicarakan?
• Dimana peristiwa itu terjadi?
• Siapakah pelaku peristiwa tersebut?
• Permasalahan apakah yang dibicarakan?
• Apakah solusi/jalan keluar dari permasalahan tersebut?
3. Jawaban pertanyaan tersebut digunakan sebagai bahan untuk menceritakan isi bacaan.
4. Setiap kelompok membacakan isi bacaan di depan kelas secara lisan di depan kelas.
5. Siswa bertanya jawab tentang nilai-nilai moral dari berita tentang lingkungan hidup yang baru dibacanya.
• Hal-hal apakah yang menjadi permasalahan dalam pencemaran tersebut?
• Seadainya anda menjadi tetangga yang menerima akibat pencemaran, apakah yang anda lakukan?
• Seandainya anda pemilik rumah pemotongan hewan, apakah yang anda lakukan?
• Sendainya anda menjadi pejabat yang berwenang dalam menangani kasus tersebut, apakah yang akan anda lakukan?
• Nasehat apakah yang anda berikan terhadap teman-temanmu setelah mengetahui kausus tersebut?
6. Siswa diberi tugas untuk membuat 5 kalimat dengan preposisi dari, daripada, yang yang berkaitan dengan bacaan tersebut!
• Lebih baik mencegah pencemaran daripada ditegur orang.
• Limbah yang menimbulkan pencemaran harus segera di atasi.
• Dari tempat pemotongan hewan, perlu dibuatkan tempat khusus pembuangan limbah.
• Jangan hanya berdebat, masalah limbah harus dipikirkan dari sekarang.
• Pikirkan juga tetangga yang ikut merasakan akibat pencemaran itu.
KEGIATAN AKHIR
7. Siswa disuruh menilai penampilan temannya ketika menyampaikan ringkasan teks secara lisan.
8. Siswa mengadakan refleksi dengan cara menceritakan manfaat pembelajaran membaca sekilas tentang pencemaran lingkungan.
E. SUMBER BELAJAR
1. Buku Belajar Berbahasa Belajar Berkomunikasi (Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs. ) Oleh Barokah Santoso dkk. (hal. 29 - 37)
2. http://www.antarajatim.com/lihat/berita/43883/limbah-rumah-pemotongan-hewan-tulungagung-cemari-lingkungan


F. PENILAIAN
TEKNIK
Tes lisan dan tulisdilaksanakan bersamaan dengan pembelajaran.
BENTUK INSTRUMEN
Jawaban singkat
Rubrik pengamatan
Tugas tulis
INSTRUMEN
1. Bagaimanakah cara mencari isi teks dengan cara meringkas?
2. Hal -hal apakah yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan ringkasan secara lisan?
3. Berikan penilaian terhadap presentasi kelompok teman-temanmu melalui rubrik berikut ini!
RUBRIK PENIALAIN MENYAMPAIAKN RINGKASAN SECARA LISAN
NAMA KELOMPOK: ______________________

NO ASPEK KRITERIA SKOR NILAI
1 Kejelasan informasi Bahasa yang digunakan jelas, mudah dipahami 1-3
2 Kesesuaian informasi Sesuai dengan isi bacaan 1-3
3 Penampilan Santai, menarik untuk diperhatikan. 1-3
JUMLAH

RPP kritikan dan pujian BAHASA INDONESIA KELAS 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS IX
SEMESTER GANJIL

STANDAR KOMPETENSI
2.1 Mengkritik, memuji berbagai karya seni atau produk dengan bahasa yang lugas dan santun.

KOMPETENSI DASAR
2. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi ragam bentuk komentar dan laporan

INDIKATOR
1. Mampu menjelaskan kelebihan karya produk dari limbah kertas.
2. Mampu menjelaskan kekurangan karya produk dari limbah kertas.
3. Mampu mengkritik karya produk limbah kertas dalam bahasa yang santun.
4. Mampu memuji karya produk dari limbah kertas dalam bentuk kalimat.
5. Mampu menulis kritikan dan pujian dalam bentuk paragraf.

ALOKASI WAKTU
2 X 45’
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati sebuah benda yang terbuat dari limbah kertas, siswa dapat menyebutkan kekurangan karya tersebut.
2. Setelah mengamati sebuah benda yang terbuat dari limbah kertas, siswa dapat menyebutkan kelebihan karya tersebut.
3. Setelah mengamati sebuah benda yang terbuat dari limbah kertas, siswa dapat membuat kritikan dalam bentuk kalimat.
4. Setelah mengamati sebuah benda yang terbuat dari limbah kertas, siswa dapat memberikan pujian dalam bentuk kalimat.
5. Setelah mengamati salah satu karya produk dari limbah kertas, siswa dapat membuat paragraf yang berisi kritikan dan pujian.


B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Membuat kritikan dan pujian disertai alasan atau bukti.
2. Membuat paragraf yang berisi kritikan dan pujian.
3. Menyebutkan kosa kata yang bernada kritikan dan pujian.

C. METODE PEMBELAJARAN
1. Pemberian tugas
2. Diskusi Kelompok
3. Pemodelan
4. Inquiri

D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Dalam langkah-langkah pembelajaran ini terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
KEGIATAN AWAL
1. Siswa diajaka bertanya jawab tentang kerajinan tangan yang terbuat dari limbah.
2. Siswa deiberitahu tentang tujuan pembelajaran hari ini, yaitu membuat paragraf yang berisi kritikan dan pujian.
3. Kerajinan tangan banyak sekali ragamnya. Ada yang terbuat dari kertas, palstik, batu, kayu, dsb. Ada pula yang terbuat dari limbah. Di daerah tulungagung terkenal dengan kerajinan keset yang terbuat dari limbah kain. Nilai jualnya pun sangat menghasilkan.
4. Apakah benda-benda di rumahmu ada yang terbuat dari limbah? Coba sebutkan!
KEGIATAN INTI
1. Siswa diberikan benda yang terbuat dari limbah kain, yaitu keset.
2. Siswa diajak berdiskusi. Apakah kelebihan keset dari limbah kain tersebut? Apakah kekurangannya?
3. Siswa menuliskan keleboihan dan kekurangan benda tersebut, kemudian diberi tugas untuk membuat kritikan dan pujian dalam bentuk kalimat. Misalnya
Keset kelebihan : dapat digunakan untuk menjaga kebersihan lantai
Kekurangan: bentuknya kurang rapi, potongan kain berantakan

Keset dari limbah kain tersebut kurang bagus, kelihatan kurang rapi dan potongan kainnya acak-acakan. Namun demikian. Keset itu juga bagus, karena dapat digunakan untuk menjaga kebersihan lantai.
4. Siswa diminta untuk mengkritik dan memuji kerajinan tangan yang disipakan oleh guru, misalnya bunga dari limbah plastik, bunga dari limbah kertas, vas bunga dri limbah marmer.
5. Kalimat kritikan dan kalimat pujian yang dibuat disuruh membandingkan dengan kalaimat kritikan dan kalimat pujian pada Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs. ) Oleh Barokah Santoso dkk. (hal. 1 – 13)
6. Lihat 4B hal 3! Kemenangan foto bebek sebagai pemenang kedua ini tidaklah terlalu menherankan. Ia sangant eye catching alias menarik perhatian. Dari sisi fotografi sangat unggul dalam teknik. Tajam dan sangat terseleksi fokusnya antara layar depan dan layar belakang.

KEGIATAN AKHIR
1. Siswa berdiskusi untuk menentukan kata-kata kritikan dan kata-kata pujian yang telah dibuatnya.
2. Siswa disuruh mengidentifikasi kalimat-kalimat yang berisi kritikan, pujian, serta alasan
3. Siswa mengadakan refleksi dengan cara menceritakan manfaat pembelajaran mengkritikd an memuji dengan bahasa yang santun.

E. SUMBER BELAJAR
5. Buku Belajar Berbahasa Belajar Berkomunikasi (Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs. ) Oleh Barokah Santoso dkk. (hal. 1 – 13)

F. MEDIA PEMBELAJARAN
6. Benda-benda yang terbuat dari limah, misalnya keset dari limbah kain, vas bunga dari limbah marmer, bunga dali limbahj kertas, bunga dari limbah plastik.

G. PENILAIAN
TEKNIK
Tes lisan dan tulis
BENTUK INSTRUMEN
Subejektif uraian terbatas
CONTOH INSTRUMEN
1. Siswa diberikan sebuah benda berupa vas bunga dari limbah marmer
a. Tulilslah dua buah kekurangan benda tersebut!
b. Tulislah dua buah kelebihan benda tersebut!
c. Buatlah kalimat kritikan berdasarkan kata-kata tentang kekurangan benda tersebut!
d. Buatlah kalimat pujian berdasarkan kata-kata tentang kelebihan benda tersebut!
e. Buatlah sebuah paragraf yang berisi kriktikan dan pujian terhadap vas bunga yang terbuat dari limah marmer!


KUNCI JAWABAN
(alternatif jawaban )
a. kasar, tidak rapi, berat
b. artistik,punya nilai seni, antik
c. Vas bunga tersebut kasar dan kelihatan tidak rapi.
d. Vas bunga tersebut antik dan punya nilai seni
e. Vas bunga yang terbuat dari limbah marmer tersebut kelihatan antik, punya nilai seni, tetapi tampak kasar dan tidak rapi. Vas itu akan kelihatan lebih indah jika sudah diberi bunga, sehingga kelihatan manfaatnya.

Jumat, 15 Oktober 2010

UPACARA ADAT TEMANTEN KUCING (TRADITIONAL CEREMONEY OF CAT WEEDING)

Upacara Adat Temanten Kucing adalah tradisi masyarakat Desa pelem Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung. Upacara ini merupakan tradisi di msuim kemarau jika desa dilanda kekeringa. Dengan ritual ini masyarakat berharap Tuhan menurunkan hujan.

Ritual Temanten Kucing ini tak bbisa dilepaskan dari upaya warga untuk memohon turunnya hujan ketika musim kemarau panjang di Desa Pelem. Sayangnya perhelatan ritual Temanten Kucing kini tak sesakral ritual serupa yang dilangsungkan pada jaman dahulu. Sekarang ritual ini cenderung makin instant.

Tradisi Temanten Kucing sudah semakin punah. Mitos-mitosnya pun jarang diperhatikan masyarakat.

Temanten Kucing adalah salah satu upacara yang ada di Kab.Tulungagung yang dilestarikan sebagai cagar budaya dan juga sebagai upaya warga Desa Pelem untuk memohon turunnya hujan saat musim kemarau panjang.

Menurut Murkidi (56 thn,Dsn.Bangak,Ds.Pelem) Dahulu, pada saat di Desa Pelem terjadi musim kemarau panjang ada seseorang yang menyarankan untuk menyediakan 2 ekor kucing telon jantan dan betina.Tetapi kucing yang lebih memenuhi syarat adalah kucing Candramawa.
Lalu kucing tersebut ditemukan dengan sepasang temanten manusia.Disamping kegiatan ini juga ada Seni Tiban dan acara Selametan(Nyambung Tuwuh).

~Menurut Lilik Hariyati (57 thn,Dsn.Bangak,Ds.Pelem) Upacara Temanten Kucing adalah ritual yang dihelat di Desa Pelem untuk memohon turunnya hujan pada saat musim klemarau panjang.Lalu sepasang kucing tersebut dipertemukan layaknya temanten manusia.Tradisi ini rutin digelar di Lereng Pegunungan Coban.
Untuk mengharapkan turunnya hujan, ratusan warga Desa Pelem menggelar ritual Temanten Kucing, yakni upacara yang mempertemukan sepasang kucing jantan dan betina, layaknya tementen manusia yang sedang dinikahkan.
Upacara ini digelar di kawasan wisata Coban Kromo.Dalam upacara ini sepasang pria dan wanita warga setempat mengenakan pakaian adat Jawa dan membawa masing-masing membawa kucing.

Upacara ritual ‘’Temanten Kucing’’ dirintis ratusan tahun silam.Awalnya daerah Desa Pelem dilanda musim kemarau panjang yang membuat warga kebingungan untuk mendapatkan air.

Eyang Sankrah tokoh yang membabat Desa Pelem suatu ketika mandi di Telaga Coban, dia mengajak serta seekor kucing Candramawa piaraannya. Sepulang Eyang Sankrah memandikan kucingnya, tak lama berselang di kawasan Desa Pelem turun hujan deras. Itulah sejarah Temanten Kucing.

Dua ekor Kucing dibawa sepasang “Pengantin” laki-laki dan wanita.Dibelakangnya berderet tokoh-tokoh desa yang mengenakan pakaian adat Jawa.Sebelum dipertemukan pasangan Temanten Kucing dimandikan di Telaga Coban.Secara bergantian, kucing jantan dan betina dikeluarkan dari keranji.Lalu satu per satu

Dimandikan dengan air Telaga Coban n yang sudah ditaburi kembang.Usai dimandikan, kucing di bawa ke pelaminan.Di tempat yang sudah disiapkan aneka jajanan .Lalu pasangan kucing jantan dan betina “Dinikahkan”.Sepasang laki-laki dan perempuan yang membawa kucing duduk bersanding di kursi pelaminan.Sementara 2 Temanten Kucing berada di pangkuan penganti laki-laki dan perempuan.upacara pernikahan itu ditandai dengan pembacaan do’a-do’a yang dilakukan oleh sesepuh Desa Pelem.Tak lebih dari 15 menit, apacara selesai.

Lalu prosesi “Temanten kucing” dilanjutkan dengan kesenian Tiban dan pargelaran lange tayub.Dalam Seni Trdisional Tiban beberapa warga saling adu kekuatan dengan saling cambuk menggunakan lidi aren yang telah dipilin.Tanpa mengenakan baju sepasang warga bergantian adu cambuk hingga berdarah-darah.Seni tiban merupakan bagian tak terpisahkan dari upacara Temanten Kucing.Ini juga bagian dari ritual memohon turunnya hujan.Setelah Seni Tiban selesai,lalu dilanjutkan dengan langen tayub.Beberapa warga memakai pakaian adat Jawa lalu menari-nari diiringi gendhi-gendhing Jawa.Lalu upacara pun selesai.

Persiapan
Alat-alt yang perlu disiapkan adalah:
1) Jarik/ kain panjang:Menggendong kucing yang akan dikawinkan
2) Tiban :Mengiringi kucing yang dikawinkan
3) Ujung aren :Sebagai cambuk untuk Tiban
4) Bunga :Menghiasi tubuh kucing
5) Pakaian :Dipakaikan pada kucing yang dikawinkan
6) Minyak :Mungharumkan tubuh kucing
7) Sesajen :Pembacaan do’a-do’a pada Upacara Temanten Kucing


Nilai-nilai penndidikan
Nilai-nilai pendidikan yang ada di Upacara Temanten Kucing sangat penting.Karena untuk melestarikan budaya Tulungagung.Dan mengetahui sejarah Temanten Kucing dan upacara adat yang lain.
Dan dapat kita tahu kalau kekeringan sangatlah susah,maka dari itu janganlah menebang pohon sembarangan dan jangan membuang sampah di sembarang tempat.

Kelemahan

Biaya yang dikaeluarkan sangat mahal.Sehingga uang saku kami terkurangi.

Waktu
Waktu yang digunakan untuk mengerjakan tugas ini sangatlah sedikit.Karena pulang sekolah kami sore.Bahkan pada saat mengerjakan tugas ada yang tidak ikut mengerjakan karena nanti pulangnya sore,bahkan malam.

Kelebihan
Warisan budaya
Kami beruntung,karena kami memiliki warisan budaya yang sabgat banyak,termasuk Temanten Kucing.Dan dengan adanya penelitian ini kami daoat mengetahui sejarah Temanten Kucing.

Menciptakan Kesejahteraan Warga
Dengan adanya Upacara Temanten Kucing warga dapat hidup sejahtera,karena di saat kemarau tiba kami dapat melaksanakan upacara Temanten Kucing.

Kesimpulan
Upacara Temanten Kucing masih berlangsung hingga sekarang, karena masih dipercayai untuk menurunkan hujan ketika musim kemarau panjang.

Upacara Tmanten Kucing merupakan budaya yang justru dijadikan objek wisata di Desa Pelem,karena menikahkan kucing jantan dan betina (kucing Candramawa) dapat turun hujan.

UPACARA ADAT ULUR-ULUR DI TELAGA BURET (saving BURET LAKE by traditioanl ceremoney

Ulur-ulur merupakan upacara adat yang dilaksanakan oleh masyarakat Dusun Buret Desa sawo Kecamapatn Campurdarat Kabupaten tulungagung. Upacara ini merupakan wujud ucapan terimakasih, karena telaga sekecil itu mampu mengairi sawah empat desa. Desa sawo, Desa Besole, Desa gamping.

Mbah Sami, sebagai orang tua yang sudah 15 tahun mempersiapakan upacara ulur-ulur mengatakan bahwa setiap upacara tersebut harus dipersiapkan sesaji yang dikirim dan dibuat oleh masyarakat dari empat desa. Sesaji tersebut berupa cok bakal, jajan pasar, ripih, nasi lodho sega gurih, dsb.

Setelah dibacakan doa-doa, barulah semua makanan dibagikan kepada yang hadir, dan sebagian kecil diberikan ke binatang yang ada di telaga tersebut. Binatang-binatang itu da berbagai jenis ikan, bulus, dan kera.

Semua yang terlibat dalam upacara sesaji diharapkan mencicipi makanan tersebut. Pemimpin rituals sesaji mengingatkan penulis yang beada di dekat sesaji, "Pak suka tidak suka, tolong coicipi sedikit saja sebagai rasa penghormatan terhadap penghuni telaga ini"

PROSESI
Rombongan upacara berangkat dari tempat persiapan. Paling depan kerandang makanan (jodang) berjumlah 4 buah, yang masing-masing kiriman dari 4 desa. Jodang tersebut dipikul oleh dua orang di depan dan di belakang. Di belakngnya pasukan pembawa tombak dan bokor berisi dupa yang sudah di nyalakan. Di belakangnya lagi sepasang penganten yang membawa peralatan pakaian "manten". Diikuti beberapa gadis cantik membawa bokor yang beiris bunga aneka warna untuk ditaburkan di telaga.
Barisan berikutnya adalah sespuh dari desa setempat dan dari kabupaten, serta pemimpin upacara adat. Barisan paling belakang adalah rombomngan solawatan dengan rebananya.
Tampak sakral tapi juga unik. sakral karena dikemas sedemikian rupa, terasa kental mistiknya. Unik, karena di depan berbusana jawa lengkap dengan sesajinya, tetapi paling belakang rombongan solawatan.

Hal ini ternyata memang di sengaja. Kasepuhan sebagai pengelola dan penyelamat lingkuan Telaga Buret pernah ditentang oleh masyarakat sekitar. kegiatan mereka dianggap bertentangan dengan ajaran Islam. Akhirnya, diundanglah tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai lintas agama> Bagaimana agar semua terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan. Dan terlaksanalah upacara adat semacam itu.

Setelah rombonganm prosesi upacara sampai di tempat, pembawa jodang langsung menuju tempat sesaji. Makanan tradisional disiapkan di samping sesaji. Pembawa pakaian "penganten" langsnung menuju tempat "manten" yang berupa dua buah patung Dewi Sedono dan suaminya.

Upacara dimulai. "Penganten dimandikan dengan kembang boreh dan kembang setaman.


PERSIAPAN UPACARA

Sebelum upacara dimulai, prosesi upacara dibagi menjadi 3 tempat. persiapan pemberangkatan, proesesi upacara, dan tempat sesaji.

Persiapan upacara dilaksanakan di rumah Kepala Desa Buret yang kebetulan tempatnya dekat dengan Telaga buret. Di sini peserta upacara terdiri dari tim pembawa "jodang" (semacam keranjang segi empat berisi makanan dan sesaji), "penganten" yang membawa pakaian "penganteng penjaga telaga", pengiring yang berpakaian adat jawa,

Di halaman telaga telah dipasang tenda untuk prosesi upacara dan tempat ruang tamu. di sebelahnya tersedia panggung yang berisi kesenian tradisional jawa gamelan dan campursari. di halaman sebelahnya disediakan tempat untuk konsumsi, berisi jajan-jajan tradisional.

Di ujung dekat telaga, merupakan tempat sesaji. di sini terdapat meja putih yang di atasnya terdapat patung kecil berukuran 35 x 20 cm. Patung ini merupakan perwujudan dewi sri dan suaminya, yaitu anak Ki Jigang Jaya yang pertama kali menemukan Telaga Buret. Di tempat utama sesaji, terdapat altar pemujaan. di sini tersedia berbagai alat berupa kembang setaman, dupa, kembang boreh dsb. Ada tiga orang pemimpin sesaji.


Setelah dibacakan doa-doa, barulah semua makanan dibagikan kepada yang hadir, dan sebagian kecil diberikan ke binatang yang ada di telaga tersebut. Binatang-binatang itu da berbagai jenis ikan, bulus, dan kera.

Semua yang terlibat dalam upacara sesaji diharapkan mencicipi makanan tersebut. Pemimpin rituals sesaji mengingatkan penulis yang beada di dekat sesaji, "Pak suka tidak suka, tolong coicipi sedikit saja sebagai rasa penghormatan terhadap penghuni telaga ini"

PROSESI
Rombongan upacara berangkat dari tempat persiapan. Paling depan kerandang makanan (jodang) berjumlah 4 buah, yang masing-masing kiriman dari 4 desa. Jodang tersebut dipikul oleh dua orang di depan dan di belakang. Di belakngnya pasukan pembawa tombak dan bokor berisi dupa yang sudah di nyalakan. Di belakangnya lagi sepasang penganten yang membawa peralatan pakaian "manten". Diikuti beberapa gadis cantik membawa bokor yang beiris bunga aneka warna untuk ditaburkan di telaga.
Barisan berikutnya adalah sespuh dari desa setempat dan dari kabupaten, serta pemimpin upacara adat. Barisan paling belakang adalah rombomngan solawatan dengan rebananya.
Tampak sakral tapi juga unik. sakral karena dikemas sedemikian rupa, terasa kental mistiknya. Unik, karena di depan berbusana jawa lengkap dengan sesajinya, tetapi paling belakang rombongan solawatan.

Hal ini ternyata memang di sengaja. Kasepuhan sebagai pengelola dan penyelamat lingkuan Telaga Buret pernah ditentang oleh masyarakat sekitar. kegiatan mereka dianggap bertentangan dengan ajaran Islam. Akhirnya, diundanglah tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai lintas agama> Bagaimana agar semua terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan. Dan terlaksanalah upacara adat semacam itu.

Setelah rombonganm prosesi upacara sampai di tempat, pembawa jodang langsung menuju tempat sesaji. Makanan tradisional disiapkan di samping sesaji. Pembawa pakaian "penganten" langsnung menuju tempat "manten" yang berupa dua buah patung Dewi Sedono dan suaminya.

Upacara dimulai. "Penganten dimandikan dengan kembang boreh dan kembang setaman.