Jumat, 12 Maret 2010

KELAS TERKOTOR


Wah mengajak bersih memang tak segampang yang digembar-gemborkan. Harus cerewet, telaten, dan rutin.


Untuk menyiasati hal itu, perlu kiat khusus. Diadakan lomba kebersihan. yang diumumkan bukan hanya kelas terbersih, tetapi juga kelas terkotor.


Juri harus objketif. Juri dipilih semua ketua kelas. Ketua kelas 7 menilai kelas 8, ketua kelas 8 menilai kelas 9, ketua kelas 9 menilai kelas 7. Objektif banget kan? Hasilnya, diumumkan kelas terbersih dan terkotor. tupun penilaian akhir dilakukan oleh guru. Untuk menghindari subjektifitas.


Hasilnya? wah kelas terkotor akhirnya berbenah-benah. Wali kelasnya marah-marah karena ikut malu. Wali kelas yang semula tidak peduli, turun juga. Malu kan, anak buahnya mendapat predikat kelas terkotor?

0 komentar:

Posting Komentar