Jumat, 26 November 2010

RPP menulis surat pembaca BAHASA INDONESIA KELAS 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS IX
SEMESTER GANJIL

STANDAR KOMPETENSI
12.3 Menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah.
KOMPETENSI DASAR
12. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karya ilmiah sederhana, teks pidato, surat pembaca.
INDIKATOR
1. Mampu menentukan permasalahan di lingkungan sekolah yang perlu mendapat perhatian atau penanganan.
2. Mampu menuliskan permasalahan tersebut menjadi sebuah surat pembaca yang santun.
3. Mampu menanggapi surat pembaca dengan bahasa yang santun.

ALOKASI WAKTU
2 X 45’
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati keadaan lingkungan sekolah, siswa dapat menentukan sebuah permasahan yang perlu mendapat perhatian atau penanganan.
2. Melalui permasalahan yang ditemukan, siswa dapat menentukan siapa yang perlu menangani permasahan tersebut.
3. Melalui permasalahan yang ditemukan, siswa dapat menulis surat pembaca dengan bahaaa yang santun.
4. Berdasarkan surat pembaca yang dibuat oleh temannya saku kelas, siswa dapat menanggapi dengan bahasa yang santun.




B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Menulis surat pembaca dengan bahasa yang santun berdasarkan permasalahan lingkungan sekolah.
2. Menanggapi surat pembaca tentang lingkungan sekolah dengan bahasa yang santun.

C. METODE PEMBELAJARAN
1. Pemberian tugas
2. Diskusi Kelompok
3. Pemodelan
4. Inquiri

E. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Dalam langkah-langkah pembelajaran ini terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
KEGIATAN AWAL
1. Siswa diajak bertanya jawab tentang surat pembaca di majalah atau di koran.
2. Siswa deiberitahu tentang tujuan pembelajaran hari ini, yaitu menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah serta menanggapi surat pembaca.
KEGIATAN INTI
1. Siswa dibentuk kelompok. Kelompok ditentukan berdasarkan piket kelas. Tiap kelompok mendapat tugas yang berbeda.
Kelompok Tugas pengamatan
Senin toilet
Selasa kantin
Rabu tempat sepeda
Kamis tempat sampah
Jumat pembuangan akhir sampah
Sabtu musola
2. Setiap kelompok mendapat tugas untuk mencari permasalahan. Permasalahan tersebut berupa pendapat atau saran setelah melakukan pengamatan.
3. Setelah menemukan permasalahan, siswa kembali ke kelas dan berdiskusi tentang tujuan surat pembaca ayang akan dibuat.
4. Setiap siswa membuat surat pembaca berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan.
5. Salah satu hasil pekerjaan siswa dalam setiapa kelompok doitukarkan dengan kelompok lain untuk ditanggapi.




KEGIATAN AKHIR
1. Pekerjaan siswa yang paling baik dalam setiap kelompok ditempelkan di mading kelas.
2. Guru bersama siswa mengadakan refleksi dengan cara tanya jawab tentang manfaat surat pembaca.

D. SUMBER BELAJAR
1. Buku Belajar Berbahasa Belajar Berkomunikasi (Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs. ) Oleh Barokah Santoso dkk.

E. MEDIA PEMBELAJARAN
Lingkungan sekolah, misalnya kantin, musola, tempat sepeda, toilet, pembuangan akhir sampah, tempat sampah

F. PENILAIAN
TEKNIK
Tes lisan dan tulis
BENTUK INSTRUMEN
Subejektif uraian terbatas
CONTOH INSTRUMEN
1. Lakukan pengamatan di lingkungan sekolah!
2. Tentukan permasalahan yang layak untuk diangkat dalam surat pembaca. Permasalahan tersebut bisa berupa saran maupun pendapat.
3. Tulislah saran atau pendapatmu dalam bentuk surat pembaca!
4. Tukarkah kepada teman sebangkumu!
5. Komantari atau tanggapilah pekrejaan temanmu dengan bahasa yang santun!
6. Kembalikan, dan tempelkan di mading kelas!









(alternatif jawaban )
1. (tindakan)
2. Pemilhan sampah di tempat sampah tidak sesuai dengan jenis sampah. 3.

POLISI SAMPAH
Tempat sampah di SMPN 1 Boyolangu seharusnya berisi sampah yang sudah dipisahkan. Sampah plastik, sampah kertas, sampah daun harus ditempatkan berbeda, yaitu sampah organik dan anorganik. Namun di tempat sampah kantin sekolah masih campur. Padahal sudah disediakan tempat sampah dua macam dan ada tulisannya. Bagaimana kalau disiapkan “POLISI SAMPAH?”

Bety 8a.

RPP membaca intensif BAHASA INDONESIA KELAS 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS IX
SEMESTER GANJIL
STANDAR KOMPETENSI
3. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca memindai.
4. Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dalam bentuk komentar dan laporan.

KOMPETENSI DASAR
2.2 Membaca sekilas
Melaporkan secara lisan berbagai peristiwa dengan menggunakan kalimat yang jelas

INDIKATOR
1. Mampu membaca sekilas pemncemaran lingkungan.
2. Mampu menyampaikan ringkasan pesan/informasi secara lisan
3. Mampu menggunakan preposisi dari, daripada, dan yang pada klausa relatif
ALOKASI WAKTU
4 X 45’
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca berita tentang pencemaran lingkungan siswa dapat :
1. Menuliskan inti bacaan.
2. Menyampaikan ringkasan pesan/informasi secara lisan dengan bahasanya sendiri.
3. Menyampaikan nilai-nilai moral yang terkandung dalam bacaan.
4. Menggunakan preposisi dari, daripada, dan yang pada klausa relatif
B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Membaca sekillas tentang pencemaran lingkungan.
Menyebutkan garis besar informasi
Menyampaikan informasi kepada orang lain.

2. Menyampaikan ringkasan pesan / informasi secara lisan
Menyampaikan ringkasan informasi secara lisan
3. Menggunakan preposisi dari, daripada, dan yang pada klausa relatif dalam kalimat
C. METODE PEMBELAJARAN
1. Pemberian tugas
2. Diskusi kelompok
3. Inquiri

D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PERTEMUAN PERTAMA
KEGIATAN AWAL
1. Siswa dibangkitkan skematanya tentang cara mencari informasi dari buku atau koran dengan cara membaca sekilas.
2. Siswa diberi tahu tujuan pembelajaran, yaitu mencari informasi secara cepat dengan cara membaca sekilas.
KEGIATAN INTI
1. Siswa diberi tugas untuk membaca teks berita tentang pencemaran lingkungan.
Limbah Rumah Pemotongan Hewan Tulungagung Cemari Lingkungan
Sabtu, 25 Sept 2010 16:07:38| Sospol
Tulungagung - Limbah kotoran sapi bercampur darah di kompleks Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Ngunut, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dituding telah mencemari lingkungan sekitar.
Pengakuan sejumlah warga, Sabtu, pencemaran udara telah terjadi sejak setahun belakangan. Dampak bau busuk dari limbah kotoran bercampur darah hewan yang dipotong tersebut semakin menyengat tiap kali turun hujan.
"Bau busuknya bisa menyebar hingga radius 500 meter," kata Banda, tokoh pemuda setempat.
Kondisi itu, lanjutnya, diperparah oleh sistem saluran air di sekitar RPH Ngunut yang tidak berfungsi normal. Buruknya pengelolaan limbah di pusat pemotongan hewan ini diduga telah memicu terjadinya penyumbatan di saluran pembuangan air menuju selokan terdekat. Akibatnya, kompleks RPH yang seharusnya dijaga kebersihannya justru lebih mirip tempat pembuangan bangkai.Hal itu tak lepas dari menumpuknya belasan kubik kotoran yang masih terbungkus kantong lambung serta usus sapi di sisi bangunan RPH.
"Sudah dua tahun limbah itu dibiarkan menumpuk tidak terurus. Kami sudah mengingatkan pimpinan maupun melapor ke kepala dinas peternakan (Tulungagung), namun sejauh ini belum ada tanggapan," kata seorang pegawai RPH.
Pantauan ANTARA, RPH Ngunut memang tidak memiliki fasilitas pengolahan maupun penampungan limbah yang layak/memadai. Seluruh kotoran yang masih utuh terbungkus dalam kantong lambung maupun usus hewan sapi/kerbau/kambing yang dipotong hanya dibuang di samping bangunan RPH hingga menumpuk setinggi 0,5 meter.
Untuk mengurangi dampak bau, pengelola RPH hanya menaburi tumpukan kotoran bercampur darah hewan yang dipotong itu menggunakan merang atau kulit padi serta serbuk kapur dari gamping. Mungkin karena menumpuk terlalu lama dan tidak dilengkapi tangkis atau penampungan khusus, sebagian limbah hewan yang membusuk itu sebagian meluber ke pekarangan sekitarnya.
"Kami khawatir jika kondisi ini terus dibiarkan akan menyebabkan wabah penyakit serta lingkungan semakin tidak nyaman," kata warga lain.
Dikonfirmasi mengenai pencemaran limbah RPH Ngunut ini, Kepala Dinas Peternakan Tulungagung, Subarjo berjanji untuk secepatnya menindaklanjuti laporan warga tersebut.
"Iya, masalah ini akan segera kami tangani," katanya saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.

2. Siswa berdiskusi untuk menemukan inti informasi berita tersebut.
Untuk membantu mencari inti informasi, siswa dipandu dengan beberapa pertanyaan.
• Apakah yang dibicarakan?
• Dimana peristiwa itu terjadi?
• Siapakah pelaku peristiwa tersebut?
• Permasalahan apakah yang dibicarakan?
• Apakah solusi/jalan keluar dari permasalahan tersebut?
3. Jawaban pertanyaan tersebut digunakan sebagai bahan untuk menceritakan isi bacaan.
4. Setiap kelompok membacakan isi bacaan di depan kelas secara lisan di depan kelas.
5. Siswa bertanya jawab tentang nilai-nilai moral dari berita tentang lingkungan hidup yang baru dibacanya.
• Hal-hal apakah yang menjadi permasalahan dalam pencemaran tersebut?
• Seadainya anda menjadi tetangga yang menerima akibat pencemaran, apakah yang anda lakukan?
• Seandainya anda pemilik rumah pemotongan hewan, apakah yang anda lakukan?
• Sendainya anda menjadi pejabat yang berwenang dalam menangani kasus tersebut, apakah yang akan anda lakukan?
• Nasehat apakah yang anda berikan terhadap teman-temanmu setelah mengetahui kausus tersebut?
6. Siswa diberi tugas untuk membuat 5 kalimat dengan preposisi dari, daripada, yang yang berkaitan dengan bacaan tersebut!
• Lebih baik mencegah pencemaran daripada ditegur orang.
• Limbah yang menimbulkan pencemaran harus segera di atasi.
• Dari tempat pemotongan hewan, perlu dibuatkan tempat khusus pembuangan limbah.
• Jangan hanya berdebat, masalah limbah harus dipikirkan dari sekarang.
• Pikirkan juga tetangga yang ikut merasakan akibat pencemaran itu.
KEGIATAN AKHIR
7. Siswa disuruh menilai penampilan temannya ketika menyampaikan ringkasan teks secara lisan.
8. Siswa mengadakan refleksi dengan cara menceritakan manfaat pembelajaran membaca sekilas tentang pencemaran lingkungan.
E. SUMBER BELAJAR
1. Buku Belajar Berbahasa Belajar Berkomunikasi (Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs. ) Oleh Barokah Santoso dkk. (hal. 29 - 37)
2. http://www.antarajatim.com/lihat/berita/43883/limbah-rumah-pemotongan-hewan-tulungagung-cemari-lingkungan


F. PENILAIAN
TEKNIK
Tes lisan dan tulisdilaksanakan bersamaan dengan pembelajaran.
BENTUK INSTRUMEN
Jawaban singkat
Rubrik pengamatan
Tugas tulis
INSTRUMEN
1. Bagaimanakah cara mencari isi teks dengan cara meringkas?
2. Hal -hal apakah yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan ringkasan secara lisan?
3. Berikan penilaian terhadap presentasi kelompok teman-temanmu melalui rubrik berikut ini!
RUBRIK PENIALAIN MENYAMPAIAKN RINGKASAN SECARA LISAN
NAMA KELOMPOK: ______________________

NO ASPEK KRITERIA SKOR NILAI
1 Kejelasan informasi Bahasa yang digunakan jelas, mudah dipahami 1-3
2 Kesesuaian informasi Sesuai dengan isi bacaan 1-3
3 Penampilan Santai, menarik untuk diperhatikan. 1-3
JUMLAH

RPP kritikan dan pujian BAHASA INDONESIA KELAS 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS IX
SEMESTER GANJIL

STANDAR KOMPETENSI
2.1 Mengkritik, memuji berbagai karya seni atau produk dengan bahasa yang lugas dan santun.

KOMPETENSI DASAR
2. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi ragam bentuk komentar dan laporan

INDIKATOR
1. Mampu menjelaskan kelebihan karya produk dari limbah kertas.
2. Mampu menjelaskan kekurangan karya produk dari limbah kertas.
3. Mampu mengkritik karya produk limbah kertas dalam bahasa yang santun.
4. Mampu memuji karya produk dari limbah kertas dalam bentuk kalimat.
5. Mampu menulis kritikan dan pujian dalam bentuk paragraf.

ALOKASI WAKTU
2 X 45’
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati sebuah benda yang terbuat dari limbah kertas, siswa dapat menyebutkan kekurangan karya tersebut.
2. Setelah mengamati sebuah benda yang terbuat dari limbah kertas, siswa dapat menyebutkan kelebihan karya tersebut.
3. Setelah mengamati sebuah benda yang terbuat dari limbah kertas, siswa dapat membuat kritikan dalam bentuk kalimat.
4. Setelah mengamati sebuah benda yang terbuat dari limbah kertas, siswa dapat memberikan pujian dalam bentuk kalimat.
5. Setelah mengamati salah satu karya produk dari limbah kertas, siswa dapat membuat paragraf yang berisi kritikan dan pujian.


B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Membuat kritikan dan pujian disertai alasan atau bukti.
2. Membuat paragraf yang berisi kritikan dan pujian.
3. Menyebutkan kosa kata yang bernada kritikan dan pujian.

C. METODE PEMBELAJARAN
1. Pemberian tugas
2. Diskusi Kelompok
3. Pemodelan
4. Inquiri

D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Dalam langkah-langkah pembelajaran ini terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
KEGIATAN AWAL
1. Siswa diajaka bertanya jawab tentang kerajinan tangan yang terbuat dari limbah.
2. Siswa deiberitahu tentang tujuan pembelajaran hari ini, yaitu membuat paragraf yang berisi kritikan dan pujian.
3. Kerajinan tangan banyak sekali ragamnya. Ada yang terbuat dari kertas, palstik, batu, kayu, dsb. Ada pula yang terbuat dari limbah. Di daerah tulungagung terkenal dengan kerajinan keset yang terbuat dari limbah kain. Nilai jualnya pun sangat menghasilkan.
4. Apakah benda-benda di rumahmu ada yang terbuat dari limbah? Coba sebutkan!
KEGIATAN INTI
1. Siswa diberikan benda yang terbuat dari limbah kain, yaitu keset.
2. Siswa diajak berdiskusi. Apakah kelebihan keset dari limbah kain tersebut? Apakah kekurangannya?
3. Siswa menuliskan keleboihan dan kekurangan benda tersebut, kemudian diberi tugas untuk membuat kritikan dan pujian dalam bentuk kalimat. Misalnya
Keset kelebihan : dapat digunakan untuk menjaga kebersihan lantai
Kekurangan: bentuknya kurang rapi, potongan kain berantakan

Keset dari limbah kain tersebut kurang bagus, kelihatan kurang rapi dan potongan kainnya acak-acakan. Namun demikian. Keset itu juga bagus, karena dapat digunakan untuk menjaga kebersihan lantai.
4. Siswa diminta untuk mengkritik dan memuji kerajinan tangan yang disipakan oleh guru, misalnya bunga dari limbah plastik, bunga dari limbah kertas, vas bunga dri limbah marmer.
5. Kalimat kritikan dan kalimat pujian yang dibuat disuruh membandingkan dengan kalaimat kritikan dan kalimat pujian pada Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs. ) Oleh Barokah Santoso dkk. (hal. 1 – 13)
6. Lihat 4B hal 3! Kemenangan foto bebek sebagai pemenang kedua ini tidaklah terlalu menherankan. Ia sangant eye catching alias menarik perhatian. Dari sisi fotografi sangat unggul dalam teknik. Tajam dan sangat terseleksi fokusnya antara layar depan dan layar belakang.

KEGIATAN AKHIR
1. Siswa berdiskusi untuk menentukan kata-kata kritikan dan kata-kata pujian yang telah dibuatnya.
2. Siswa disuruh mengidentifikasi kalimat-kalimat yang berisi kritikan, pujian, serta alasan
3. Siswa mengadakan refleksi dengan cara menceritakan manfaat pembelajaran mengkritikd an memuji dengan bahasa yang santun.

E. SUMBER BELAJAR
5. Buku Belajar Berbahasa Belajar Berkomunikasi (Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs. ) Oleh Barokah Santoso dkk. (hal. 1 – 13)

F. MEDIA PEMBELAJARAN
6. Benda-benda yang terbuat dari limah, misalnya keset dari limbah kain, vas bunga dari limbah marmer, bunga dali limbahj kertas, bunga dari limbah plastik.

G. PENILAIAN
TEKNIK
Tes lisan dan tulis
BENTUK INSTRUMEN
Subejektif uraian terbatas
CONTOH INSTRUMEN
1. Siswa diberikan sebuah benda berupa vas bunga dari limbah marmer
a. Tulilslah dua buah kekurangan benda tersebut!
b. Tulislah dua buah kelebihan benda tersebut!
c. Buatlah kalimat kritikan berdasarkan kata-kata tentang kekurangan benda tersebut!
d. Buatlah kalimat pujian berdasarkan kata-kata tentang kelebihan benda tersebut!
e. Buatlah sebuah paragraf yang berisi kriktikan dan pujian terhadap vas bunga yang terbuat dari limah marmer!


KUNCI JAWABAN
(alternatif jawaban )
a. kasar, tidak rapi, berat
b. artistik,punya nilai seni, antik
c. Vas bunga tersebut kasar dan kelihatan tidak rapi.
d. Vas bunga tersebut antik dan punya nilai seni
e. Vas bunga yang terbuat dari limbah marmer tersebut kelihatan antik, punya nilai seni, tetapi tampak kasar dan tidak rapi. Vas itu akan kelihatan lebih indah jika sudah diberi bunga, sehingga kelihatan manfaatnya.